Virus Corona
Akhirnya Pasien Pertama Covid-19 Ditemukan, Bantu Lacak Sumber Virus Corona
Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19.
TRIBUNTERNATE.COM - Asal muasal virus SARS-CoV-2, yang sekarang menjadi pandemi global ini, menjangkiti manusia menjadi perhatian serius dari para peneliti.
Bahkan peneliti terus berusaha untuk mengungkap bagaimana dan dari mana virus SARS-CoV-2 itu.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan melacak pasien pertama virus SARS-CoV-2.
Sebelumnya ilmuwan mencurigai kalau virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain, selanjutnya menularkan ke manusia.
Namun kini virus corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.
Itu mengapa jika peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.
• Kabar Baik, Pasien Kasus 04 Corona Dinyatakan Sembuh, Bisa Pulang dari RSPI Sulianti Saroso
• Ini Rincian 55 Tambahan Pasien Positif Corona di Indonesia, Jakarta Ada 30 Orang, Riau & Kaltim 1
Selain itu, peneliti juga butuh memahami bagaimana penyakit ini menyebar dan menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentan ancaman virus ini.
Dan kini berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post, kasus pertama pertama virus corona berhasil terlacak.
Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19.
• BREAKING NEWS - Jumlah Pasien Positif Corona di Indonesia Jadi 227 Orang, 19 Meninggal 11 Sembuh
• Terbukti, Prediksi Tepat Bill Gates 5 Tahun Lalu: Yang Membunuh Kita Bukanlah Rudal, Tapi Mikroba
Kasus tersebut menurut data tercatat pada 17 November 2019, atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan.
Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.
Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.
Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.
Dokter di China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.
Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan oleh virus corona baru.