Virus Corona
Mata-mata AS Sebut Penyebaran Covid-19 di China, Korut, dan Rusia Sulit Dipetakan, 'Target Keras'
Mata-mata AS menemukan celah serius dalam kemampuan mereka untuk menilai situasi di China, Rusia dan Korea Utara.
Kantor Direktur Intelijen Nasional, yang mengawasi 17 badan intelijen AS, menolak berkomentar mengenai hal ini.
Bukan satu kasus
Hingga kini, Korea Utara mengklaim tidak memiliki satu kasus pun terkait virus corona, meski negaranya berbatasan dengan China.
Akan tetapi, mereka telah meminta kepada lembaga bantuan internasional alat-alat kesehatan seperti masker dan alat uji.
Satu sumber AS mengatakan,
"Kami tidak tahu tentang skala masalah di negara ini. Negara bersenjata nuklir dapat mengganggu stabilitas pemerintahan akan sangat menarik bagi Amerika Serikat," kata Konyndyk, yang juga memimpin respons AS terhadap krisis kemanusiaan di Suriah.
Sementara itu, pihak berwenang Rusia sedang mempertimbangkan penutupan secara nasional setelah mencatat kenaikan harian terbesar dalam kasus virus corona untuk hari keenam berturut-turut, dengan total 1.836 kasus dan sembilan kematian.
Mengetahui sepenuhnya penyebaran virus corona di Rusia bisa menjadi sangat penting karena negara ini berbatasan dengan 14 negara lain dan merupakan pusat perdagangan dan perjalanan.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada pekan lalu menyinggung tentang kelangkaan informasi akurat tentang Rusia dan Iran.
Dia bahkan menuduh China melakukan kampanye disinformasi, yang kemudian dibantah Beijing.
China, yang telah melaporkan lebih dari 81.000 kasus dan lebih dari 3.300 kematian, mengatakan tidak ada kasus baru yang berasal dari domestik.
Namun, China tetap waspada terhadap wisatawan yang kembali dari luar negeri.
"Pandangan AS terhadap klaim Tiongkok tentang tidak ada kasus domestik baru adalah bahwa beberapa di antaranya mungkin benar," menurut satu sumber.
Namun, lanjutnya, badan intelijen AS tetap skeptis bahwa China berhasil menahan virus di bawah kendali.
Konyndyk mengatakan, sementara Beijing menyembunyikan keparahan dari wabah awal, tampaknya data yang sekarang tidak akurat.