Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kak Seto Kunjungi Siswi SMP Bunuh Bocah: Faktor Psikologis Berat Membuat Perilaku NF Tak Terkendali

Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto sebut NF butuh pendampingan psikologis.

Editor: Sansul Sardi
KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi. 

TRIBUNTERNATE.COM -  Siswi SMP pembunuh bocah 6 tahun disebut membutuhkan pendampingan psikologis.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto ketika dirinya mengunjungi siswi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Siswi SMP berisial NF merupakan remaja pembunuh APA (5) sekaligus korban pelecehan seksual oleh tiga orang terdekatnya sebanyak 16 kali.

Sejak tanggal 22 April 2020, NF dipindahkan ke Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Untuk itu, pada Minggu (17/5/2020) Kak Seto datang untuk memastikan kondisi NF saat ini dan melihat perkembangannya.

Guru Pramuka Diduga Hamili Siswi SMP, Terbongkar saat Istri Pelaku Baca WA dari Korban, Ini Isinya

Ternyata Sesuai Kisah Nyata, Siswi SMP Pembunuh Bocah 5 Tahun Ungkap Makna Gambar Gadis Terikat

Bersama Dirjen Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kemensos, Harry Hikmat dan Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar, Kak Seto datang ke Balai sekira pukul 13.00 WIB.

Usai melakukan komunikasi dengan NF, Kak Seto membenarkan perihal kondisinya yang mulai membaik.

Diakuinya, suasana sekitar balai turut membuat rasa percaya diri NF bertambah.

Sehingga ia berani mengungkapkan hal-hal yang dirasakannya dan permasalahannya.

"Saat ini lebih pada pendampingan psikologis.

Jadi intinya untuk menggali perasaan terdalam dan mungkin juga kenapa saya (NF) melakukan tindakan itu atau sebagainya.

Jadi kami semacam menyimpulkan bahwa faktor psikologis yang sangat berat sekali yang dirasakan NF ini, membuat benar-benar tidak terkendali semua prilakunya," kata Kak Seto di lokasi, Minggu (17/5/2020).

Kak Seto turut menuturkan bahwa beban psikologis yang berat ini membuat NF melakukan tindakan secara spontan.

"Suatu sakit hati, perasaan bingung, perasaan panik yang dalam suatu tindakan tanpa rencana/spontan yang sangat disesali.

Kemudian yang bersangkutan menyatakan akan segera meminta maaf kepada keluarga, orang tuanya, semuanya," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved