Virus Corona
Pakar Penyakit Menular AS, Anthony Fauci Kritik Ucapan Pejabat WHO hingga Sebut China Rugikan Dunia
Dr Anthony Fauci menegur WHO terkait penularan dari pasien Covid-19 kepada orang yang tidak terinfeksi adalah kasus yang jarang terjadi.
Yang lain memiliki gejala yang lebih parah.”
Adapun untuk ketersediaan vaksin, Fauci mengatakan, vaksin bisa tersedia pada akhir tahun ini ataupun awal tahun depan. (Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)
Fauci: Bungkam Peneliti Virus Corona, China Rugikan Dunia
Dr Anthony Fauci seorang pakar penyakit menular di Amerika Serikat ( AS), menyebut China telah "merugikan" dunia dengan membungkam para peneliti virus corona.
Pembungkaman yang dimaksud Fauci adalah tidak mengizinkan para peneliti berbicara terang-terangan tentang Covid-19 di awal penyakit ini merebak.
"Saya pikir pihak berwenang China yang tidak mengizinkan para peneliti berbicara secara terbuka dan transparan, dan itu benar-benar merugikan," ujar Fauci kepada John Catsimatidis di program radio AM 970 pada Minggu (7/6/2020).
Fauci melanjutkan, jika para peneliti China dapat memperingatkan lebih dini tentang penularan virus antarmanusia, jumlah kasus di seluruh dunia mungkin tidak sebanyak sekarang.
"Karena pada awal wabah, mereka mengklaim bahwa ini hanya penularan dari hewan ke manusia," terang direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional tersebut, yang telah menjabat sejak 1984.
"Dan sama sekali tidak ada penularan dari manusia ke manusia. Dan mereka memegang pernyataan itu selama beberapa minggu.
Dan kemudian menjadi sangat jelas ketika para ilmuwan dapat berbicara, bahwa, pada kenyataannya, ada penularan dari manusia ke manusia."
"Ya, ini adalah contoh lain dari situasi yang kurang menguntungkan dari kurangnya keterbukaan sejak awal," ungkap Fauci.
• Simak Cara Mencuci Masker Kain Menurut Panduan Terbaru WHO, Siapkan Air Panas dan Deterjen
• WHO Sebut Virus Corona Kemungkinan Tidak Akan Pernah Hilang
Presiden Donald Trump telah bolak-balik mencerca China, karena tidak segera memperingatkan dunia tentang keparahan virus corona, setelah dilaporkan kasus pertama di Wuhan akhir Desember 2019.
Trump juga menuding pemerintah Negeri "Tirai Bambu" tidak transparan tentang jumlah kasus Covid-19 di sana.
Selain itu, presiden ke-45 AS ini juga menuduh China menggunakan hubungannya dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), untuk menunda update penting tentang pandemi.
Dilansir dari New York Post Minggu (7/6/2020), sebuah laporan pekan lalu menyebut China menunda penyerahan data lengkap kepada WHO tentang pasien dan kasus Covid-19.