PRT Asal Indonesia Terancam Dipenjara 18 Bulan setelah Lempar Anjing Majikan dari Lantai 3
Pembantu Rumah Tangga ( PRT) yang berasal dari Indonesia diduga melempar anjing majikan dari lantai tiga, di mana dia diadili pada 10 Rabu kemarin.
TRIBUNTERNATE.COM - Kabar kurang sedap datang dari salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negara Singapura.
Di mana WNI yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga ( PRT) ini terancam dipenjara.
Hal ini bermula saat pasangan suami istri di Singapura begitu sedih ketika melihat anjing mereka terluka parah, dan memaksa mereka untuk membunuhnya.
Namun, mereka segera menemukan pelaku yang membunuh peliharaan mereka, PRT yang berasal dari Indonesia.
Perempuan berusia 28 tahun itu diduga melempar anjing majikan dari lantai tiga, di mana dia diadili pada 10 Rabu kemarin (10/6/2020).
PRT Indonesia yang tidak disebutkan identitasnya itu disebut sudah bekerja sejak Desember 2019, dilaporkan Asia One Minggu (14/6/2020).
• Susul Ratu Elizabeth II & Beyonce, Patung Lilin Agnez Mo Akan Dipajang di Madame Tussauds Singapura
• Hasilnya Keluar Dalam 1 Jam, Singapura Rilis Alat Tes Serologi Baru Virus Corona Pertama di Dunia
Kepada Lianhe Wanbao, si majikan, pasangan yang berasal dari Hong Kong, menceritakan insiden itu terjadi di rumah meereka pada 13 Mei.
Dia menceritakan dia tengah bekerja dan istrinya beristirahat di kamar ketika si pekerja domestik memberitahukan kabar buruk ke keduanya.
"Dia mengatakan peliharaan kami tergeletak di beranda dan tidak bergerak," kata dia.
Saat dicek, ternyata hewan itu mengeluarkan darah di mulut.
Pasangan itu segera melarikannya ke dokter hewan, di mana mereka diberi tahu anjing itu menderita luka dalam dan retak di tulang.
Dokter hewan menjelaskan, luka tersebut bisa saja didapatkan karena ditabrak mobil, dijatuhkan dari tempat tinggi, maupun dipukul.
Suami istri yang sudah membesarkan anjing jenis poodle selama 11 tahun itu tak punya pilihan lain.
Mereka memutuskan melakukan eutanasia terhadap peliharaannya.
Si istri menuturkan, awalnya mereka tidak menyerah dan bertanya apakah dia bisa diselamatkan.