Kim Jong Un Tunda Serangan Militer ke Korea Selatan, Analis Nilai Korut Mungkin Sedang Menarik Diri
Kim Jong Un, pada Rabu (24/6/2020) menunda serangan militer yang sebelumnya direncanakan terhadap Korea Selatan.
Yoh juga mengatakan bahwa itu merupakan laporan pertama di media resmi yang menerangkan Kim menyelenggarakan rapat konferensi video, tetapi tidak menjawab ketika ditanya "apakah rapat itu diselenggarakan virtual karena adanya virus corona?".
Pihak Korea Utara mengatakan sebelumnya bahwa tidak ada satu kasus infeksi pun di teritorial mereka, tetapi para pakar mempertanyakan klaim tersebut.
Sementara itu, seorang analis dari Lembaga Seoul untuk Far Eastern Studies, Kim Dong-yub, mengatakan bahwa kemungkinan Korea Utara tengah menunggu tindakan lebih lanjut dari Selatan untuk menyelamatkan ikatan yang dipandangnya sebagai posisi kekuatan daripada melunakkan sikap Korut terhadap saingannya itu.
"Yang jelas, Korea Utara mengatakan (tindak militer) ditunda, tidak dibatalkan," kata Kim Dong-yub, mantan pejabat militer Korea Selatan yang berpartisipasi dalam negosiasi militer antar-Korea. (Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)
Tak Ada Pergerakan Mencurigakan dari Korea Utara
Diberitakan sebelumnya, Korea Selatan menyatakan, mereka tidak mendapatkan pergerakan yang mencurigakan dari Korea Utara dalam provokasi sejak akhir pekan.
Korut menuai perhatian setelah pada Selasa (16/6/2020), mereka menghancurkan kantor penghubung yang berlokasi di Kaesong.
Aksi itu sejalan dengan instruksi yang diberikan oleh adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, pada akhir pekan lalu.
"Tidak lama lagi, adegan tragis di mana kantor penghubung antara Utara dan Selatan yang tak berguna akan terjadi," ancam Kim Yo Jong.
Dalam provokasi lanjutan, Pyongyang menyatakan bakal mengirim militer ke perbatasan dengan Korea Selasa, dilansir ABC News Kamis (18/6/2020).
Tidak hanya itu. Militer Korut juga mengancam mereka akan mendirikan pos penjagaan di perbatasan, dan menggelar lagi latihan rutin.
• Kim Jong Un Akan Putuskan Hubungan dengan Donald Trump, Korea Utara Nilai Tak Ada Manfaatnya
• Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong Ancam Hapus Perjanjian Militer Antar Korea Utara dengan Korea Selatan
Aksi tersebut jelas bertentangan dengan Deklarasi Panmunjom, yang ditandatangani oleh Kim Jong Un dan Presiden Korsel Moon Jae-in.
Deklarasi tersebut menerangkan agar dua Korea tidak mengambil tindakan yang dianggap sebagai provokasi, dalam upaya mendinginkan tensi Semenanjung Korea.
Kim Jun-rak, juru bicara Kantor Kepala Staf Gabungan, kepada awak media menyatakan belum terdapat indikasi mencurigakan tetangganya itu bergerak.
Kim menuturkan, militer Negeri "Ginseng" tetap bersiaga menghadapi segala kemungkinan, seraya memperingatkan Korut agar tak melanggar perjanjian 2018.