Peluncuran Pesawat Misi Uni Emirat Arab ke Planet Mars Diundur Jadi 20 Juli Gegara Cuaca Buruk
Peluncuran pesawat Jepang yang menjadi misi pertama Uni Emirat Arab ( UEA) ke Mars, ditunda ke Senin (20/7/2020) karena cuaca buruk.
"Dalam hati, saya menantikan 24 jam pertama setelah pemisahan, dan di situlah kami melihat hasil pekerjaan kami," kata Amiri yang juga menjabat Menteri Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut UEA.
"Itu adalah kali pertama kami mendapatkan sinyal, saat kita tahu setiap bagian pesawat luar angkasa berfungsi, ketika panel surya dikerahkan, ketika kita mencapai lintasan menuju Mars," ujarnya kepada kantor berita AFP awal bulan ini.
Tujuan dari misi-misi Mars biasanya untuk meneliti cuaca di atmosfer Planet Merah, dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.
Namun yang dilakukan UEA beda. Mereka berencana membangun permukiman manusia di Mars dalam 100 tahun ke depan.
UEA ingin proyek tersebut jadi sumber inspirasi bagi para pemuda Arab. Sebab, wilayah Timur Tengah sangat sering dilanda konflik dan krisis ekonom.
Uni Emirat Arab Akan Cetak Sejarah
Uni Emirat Arab ( UEA) akan mencetak sejarah, ketika meluncurkan pesawat tak berawak ke Mars dalam misi "Hope".
Pesawat UEA akan lepas landas dari Pusat Antariksa Tanegashima Jepang pada Rabu (15/7/2020) pukul 5.51 pagi waktu setempat.
Apabila cuaca buruk, waktu peluncuran bisa mundur maksimal sampai 13 Agustus.
Proyek UEA ini merupakan salah satu dari 3 misi ke Mars. UEA bersaing bareng China dengan Tianwen-1 dan Amerika Serikat (AS) dengan Mars 2020-nya.
UEA diuntungkan dengan peluncuran ini, karena jarak Bumi ke Mars kini sedang dalam jarak terdekat yakni 55 juta kilometer.
Namun tidak seperti dua pesaing lainnya, misi UEA di Mars tidak akan mendarat di "Planet Merah" itu.
Misi "Hope" atau Al Amal dalam bahasa Arab, diperkirakan akan mencapai orbit Mars pada Februari 2021, yang menandai peringatan ke-50 penyatuan Uni Emirat Arab oleh aliansi 7 syekh.
Sesampainya di sana, pesawat UEA akan mengitari planet itu selama 1 tahun penuh di Mars, yakni 687 hari.
Wakil manajer proyek misi UEA Sarah Al Amiri menerangkan, ia sangat gembira dengan rencana peluncuran ini.