Peluncuran Pesawat Misi Uni Emirat Arab ke Planet Mars Diundur Jadi 20 Juli Gegara Cuaca Buruk
Peluncuran pesawat Jepang yang menjadi misi pertama Uni Emirat Arab ( UEA) ke Mars, ditunda ke Senin (20/7/2020) karena cuaca buruk.
"Dalam hati, saya menantikan 24 jam pertama setelah pemisahan, dan di situlah kami melihat hasil pekerjaan kami," kata Amiri yang juga menjabat Menteri Ilmu Pengetahuan Tingkat Lanjut UEA.
• Menag Sebut 70 Persen Kuota Haji 2020 untuk Ekspatriat di Arab Saudi
• Protokol Kesehatan untuk Musim Haji 2020 Dirilis Arab Saudi, Jemaah Haji Dilarang Menyentuh Kabah
"Itu adalah kali pertama kami mendapatkan sinyal, saat kita tahu setiap bagian pesawat luar angkasa berfungsi, ketika panel surya dikerahkan, ketika kita mencapai lintasan menuju Mars," ujarnya kepada kantor berita AFP awal bulan ini.
Keiji Suzuki dari Mitsubishi Heavy Indsutries yang meluncurkan misi Hope ke luar angkasa mengatakan, dengan perkiraan adanya badai diragukan peluncuran ini akan berjalan sesuai jadwal.
"Namun perkiraan sekarang bukan tentang badai petir besar sepanjang perjalanan, jadi penilaian kami saat ini ada peluang untuk peluncuran," terangnya pada Senin (13/7/2020).
Ambisi besar UEA
UEA yang negaranya terkenal dengan gedung-gedung pencakar langit dan pulau-pulau berhias pohon palem, dalam beberapa tahun terakhir terus berusaha menjangkau luar angkasa.
Tujuan dari misi-misi Mars biasanya untuk meneliti cuaca di atmosfer Planet Merah, dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah.
Namun yang dilakukan UEA beda. Mereka berencana membangun permukiman manusia di Mars dalam 100 tahun ke depan.
UEA ingin proyek tersebut jadi sumber inspirasi bagi para pemuda Arab. Sebab, wilayah Timur Tengah sangat sering dilanda konflik dan krisis ekonomi.
Dubai sendiri telah menyewa arsitek untuk merancang seperti apa kota di Mars, dan menciptakannya di gurun pasir UEA sebagai "Kota Sains". Proyek ini memakan biaya sekitar 500 juta dirham (Rp 1,9 triliun).
Kemudian pada September tahun lalu, Hazza Al Mansouri menjadi orang UEA pertama di luar angkasa.
Ia termasuk bagian dari 3 awak yang meluncur dengan roket Soyuz dari Kazakhstan.
Setelah 8 hari di luar angkasa dia pulang, dan dinobatkan jadi orang Arab pertama yang mengunjungi International Space Station.
Belasan misi telah diluncurkan ke Mars sejak 1960-an, dan kebanyakan dilakukan oleh AS. Akan tetapi, banyak juga yang tidak pernah mencapainya atau gagal mendarat.
Hasrat negara-negara Bumi untuk menjelajahi Mars terdorong sejak adanya penemuan sekitar 10 tahun lalu, bahwa ada air yang mengalir di permukaan Mars.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cuaca Buruk, Peluncuran Misi Uni Emirat Arab ke Mars Diundur Jadi 20 Juli" dan "Siap Luncurkan Pesawat ke Mars, Uni Emirat Arab Akan Cetak Sejarah"
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Editor : Aditya Jaya Iswara