Kim Jong Un Muncul Pimpin Rapat Bahas Penanganan Covid-19 di Tengah Kabar Dirinya Koma
Rumor bahwa Kim Jong Un koma diembuskan oleh mantan pejabat Korea Selatan di era pemerintahan Presiden Kim Dae-jung, Chang Song-min.
TRIBUNTERNATE.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un sempat diisukan tengah koma.
Di tengah kabar yang beredar, ia kini muncul memimpin rapat membahas penanganan virus corona atau Covid-19.
Kemunculan Kim itu juga muncul di tengah kabar bahwa dia menyerahkan sebagian kekuasaan kepada adiknya, Kim Yo Jong, untuk "meredakan stres".
Rumor bahwa Kim Jong Un koma diembuskan oleh mantan pejabat Korea Selatan di era pemerintahan Presiden Kim Dae-jung, Chang Song-min.
Dalam klaimnya di Facebook, Chang menyatakan bahwa pemimpin tertinggi Korea Utara sejak 2011 itu sudah koma selama berbulan-bulan.
Berbagai foto kemunculannya selama ini dianggap palsu, dengan Kim Yo Jong saat ini bersiap untuk menggantikan kakaknya memimpin Korut.
• Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Diklaim Koma, Kim Yo Jong Sang Adik Ambil Alih Kekuasaan
• Laporan Intelijen Sebut Adik Kim Jong Un Secara De Facto jadi Orang Nomor 2 di Korea Utara
Tetapi berdasarkan laporan media pemerintah Korut KCNA, Kim muncul dan memimpin langsung rapat komite pusat Partai Buruh Korea.
Dalam rapat, dia menerangkan mengenai "cacat yang negara itu terima berkenaan dengan kebijakan darurat untuk mencegah masuknya virus corona".
Hingga Agustus ini, negara yang menganut ideologi Juche tersebut mengklaim belum menemukan satu kasus Covid-19 di masyarakat mereka.
Dalam foto yang dirilis Rodong Sinmun, nampak Kim memimpin rapat dengan mengenakan pakaian putih, di mana dalam beberapa kesempatan dia memegang rokok.
"Beliau menemukan ada 'kekurangan' dalam upaya pencegahan, dan meminta pemerintah lebih keras lagi dalam memberlakukan protokol," ulas KCNA dikutip AFP Rabu (26/8/2020).
Juli lalu, Korea Utara menutup kota Kaesong yang berbatasan dengan Korea Selatan, di mana seorang mantan pembelot terinfeksi virus corona.
Lockdown itu kemudian dicabut pada Agustus ini, di mana hingga saat ini Pyongyang tidak mengungkapkan apakah ada infeksi di sana.
Pertemuan tersebut juga membahas langkah darurat untuk mencegah gagal panen karena Topan Bavi, yang diprediksi akan menghantam pada pekan ini.
Dilaporkan terdapat hujan deras yang mengguyur Korut, di mana di sejumlah tempat bahaya tanah longsor mengintai karena tidak adanya tanaman di perbukitan.