Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Guru di Italia Meninggal Pasca Disuntik Vaksin AstraZeneca, Belanda Ikut Tangguhkan Izin Penggunaan

Belanda turut bergabung ke dalam daftar negara Eropa yang menangguhkan izin penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

South China Morning Post
Ilustrasi Suntikan Vaksin. 

Kepala Petugas Medis AstraZeneca, Ann Taylor mengatakan, jumlah kasus pembekuan darah yang dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan banyaknya orang yang baik-baik saja saat divaksin menggunakan vaksin AstraZeneca.

"Sekitar 17 juta orang di Eropa dan Inggris sekarang telah menerima vaksin kami, dan jumlah kasus pembekuan darah yang dilaporkan dalam kelompok ini lebih rendah daripada ratusan kasus yang diperkirakan di antara populasi umum," ujar Taylor.

AstraZeneca mengatakan tinjauannya tidak menemukan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam (DVT) atau trombositopenia, dalam kelompok usia, jenis kelamin, kelompok tertentu atau di negara tertentu.

Menurut Taylor, lebih dari 11 juta dosis vaksin AstraZeneca sekarang telah diberikan di seluruh Inggris tanpa adanya laporan tentang efek samping yang parah.

Pihak AstraZeneca juga mengatakan, dari jutaan suntikan yang sudah diberikan, hanya ada kurang dari 50 kasus masalah yang berhubungan dengan pembekuan darah dilaporkan terjadi pasca-vaksin.

AstraZeneca juga mengatakan, pihaknya tidak menemukan bukti peningkatan risiko trombosis vena dalam.

Selain itu, menurut AstraZeneca, kasus-kasus tersebut dilaporkan tanpa adanya konfirmasi kepastian hubungan sebab-akibat yang jelas terjadi karena disuntik vaksin yang diproduksi oleh perusahaannya.

Sejalan dengan keterangan dari pihak AstraZeneca, Pihak European Medicines Agency (EMA) mengatakan, tidak ada indikasi bahwa kejadian pendarahan, pembekuan darah, dan efek samping yang telah dilaporkan tersebut disebabkan secara pasti karena vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca.

Pandangan yang sama juga digaungkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (12/3/2021).

Meski demikian, pihak Regulator Pengobatan Eropa, serta European Medicines Agency (EMA) mengatakan, akan menyelidiki insiden efek samping vaksin AstraZeneca yang dilaporkan oleh beberapa negara di Eropa tersebut.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved