Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Buntut Kapal Raksasa Tersangkut di Terusan Suez, 100 Kapal Antre hingga Harga Minyak Dunia Naik

Sebuah kapal kontainer raksasa kandas di Terusan Suez, Mesir, saat badai pasir melanda, Selasa (23/3/2021). 

AFP
Sebuah gambar yang dirilis oleh Otoritas Terusan Suez pada 24 Maret 2021 menunjukkan MV Ever Given (Evergreen) milik Taiwan, kapal sepanjang 400 meter (1.300 kaki) dan lebar 59 meter, bersandar ke samping dan menghalangi semuanya. lalu lintas melintasi jalur air Terusan Suez Mesir. Sebuah kapal kontainer raksasa kandas di Terusan Suez setelah embusan angin bertiup dari jalurnya, kata operator kapal itu pada 24 Maret 2021, membuat lalu lintas laut terhenti di sepanjang salah satu rute perdagangan tersibuk di dunia. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebuah kapal kontainer raksasa yang panjangnya hampir menyamai tinggi Empire State Building di New York, kandas di Terusan Suez, Mesir, saat badai pasir melanda, Selasa (23/3/2021). 

Kejadian ini menyebabkan kemacetan besar kapal di kedua ujung arteri perdagangan internasional yang penting tersebut, karena kapal sulit dievakuasi. 

Akibatnya, harga minyak naik karena keterlambatan pengiriman.

Melansir AFP pada Kamis (25/3/2021), berikut adalah kronologi Terusan Suez macet dan dampaknya ke dunia.

1. Apa yang terjadi?

Kapal yang tersangkut adalah MV Ever Given sepanjang 400 meter dan berbobot 200.000 ton, dari kelas yang disebut mega-ship.

Kapal itu keluar jalur karena terkena badai pasir dahsyat yang melanda Gurun Sinai Mesir dan banyak wilayah Timur Tengah lainnya.

Kapal Ever Given berbendera Panama dengan lebar 59 meter dan dioperasikan oleh perusahaan Taiwan itu terjebak sekitar pukul 05.40 GMT di dekat ujung selatan kanal dan secara diagonal memblokir Terusan Suez.

Baca juga: Foto-foto Kapal Kontainer Ever Given Terjebak di Terusan Suez, Lalu Lintas Perdagangan Dunia Macet

Operator kapal Evergreen Marine Corp dari Taiwan mengatakan, kapal yang dalam perjalanan dari Yantian, China, ke pelabuhan Rotterdam di Belanda itu diduga tersangkut setelah diterpa angin kencang.

Otoritas Terusan Suez (SCA) menerangkan, kecelakaan itu karena jarak pandang terbatas dan kecepatan angin mencapai 40 knot sehingga mengganggu kendali kapal.

Sebanyak 25 awak kapal tidak terluka, lambung dan kargo tidak rusak, dan tidak ada kebocoran minyak, kata manajer kapal, Bernhard Schulte Shipmanagement yang berbasis di Singapura.

Kapal tunda, kapal keruk, dan buldoser Mesir mulai bekerja untuk mengevakuasi kapal raksasa tersebut.

2. Apa dampaknya?

Kapal raksasa yang tersangkut ini membuat Terusan Suez macet, padahal jalur sempit itu dilalui lebih dari 10 persen perdagangan maritim global, sebagian besar di antaranya minyak dan biji-bijian.

Terusan Suez dibuka pada 1869 dan terus diperlebar karena menjadi jalan pintas krusial antara Asia dan Eropa, sehingga kapal-kapal tidak perlu mengelilingi Afrika.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved