Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sebut Nazaruddin juga Kader Bermasalah, Wasekjen Partai Demokrat Anggap Kubu Moeldoko Inkonsisten

Renanda menilai kubu Moeldoko inkonsisten, Ia menyebut Nazaruddin, yang terlibat kasus suap Wisma Atlet SEA Games Palembang, juga ada di kubu Moeldoko

Tribunnews.com
Terdakwa kasus tindak pidana pencucian uang Muhammad Nazaruddin (kemeja putih) berjalan menuju ruang sidang untuk menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (9/6/2016). Majelis hakim menunda pembacaan putusan pada mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut dengan alasan perlu bermusyawarah kembali untuk menjatuhkan vonis. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)  

Selain itu, Renanda juga menyebut bahwa langkah yang diambil oleh kubu KLB Deli Serdang ini karena telah kebingungan.

“Saya masih nyebut teman-teman lho, yang akhirnya tidak konsisten, dan bahkan kebingungan,” ujarnya.

Video selengkapnya:

Baca juga: Max Sopacua Sebut Ibas Terseret Kasus Hambalang, Demokrat: Jangan Fitnah, Berhenti Lempar Kegaduhan

Baca juga: Dianggap Bisa Besarkan Partai, Demokrat Versi KLB Ungkap Alasan Dipilihnya Moeldoko sebagai Ketum

Nazaruddin Terlihat di Pusaran Demokrat Kubu KLB Deli Serdang

Sosok eks Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mendadak muncul kembali mengenakan atribut Partai Demokrat.

Sosok Nazaruddin yang tertangkap kamera terlihat mengenakan jas Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3/2021).

Dikutip dari Kompas.com, kehadiran Nazaruddin dalam KLB yang diselenggarakan kelompok yang kontra dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu dikonfirmasi oleh mantan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Piter Runtuthomas.

Mulanya Gerald diiming-imingi uang sebesar Rp 100 juta agar berkenan hadir di KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Namun, ternyata sesampainya di lokasi KLB, ia hanya memperoleh uang sebesar Rp 5 juta. Tak hanya Gerald, peserta lain ada pula yang diiming-imingi bakal diberi Rp 100 juta dan hanya memperoleh Rp 5 juta di lokasi KLB.

Gerald kemudian menyebut sosok Nazaruddin yang kemudian memberikannya uang tambahan sebesar Rp 5 juta.

Tak hanya kepada Gerald, Nazaruddin juga membagi-bagikan uang sebesar Rp 5 juta kepada peserta lain yang protes lantaran tak mendapat besaran uang sesuai yang telah dijanjikan agar hadir di KLB.

Baca juga: Dianggap Bisa Besarkan Partai, Demokrat Versi KLB Ungkap Alasan Dipilihnya Moeldoko sebagai Ketum

Rekam Jejak Nazaruddin, Tersandung Kasus Suap Wisma Atlet SEA Games

Mengenai rekam jejak Nazaruddin, ia dipecat oleh Partai Demokrat di tahun 2011.

Hal itu imbas dari ditetapkannya Nazaruddin sebagai tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang pada 30 Juni 2011.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved