Terkini Internasional
Akankah Pemakaman Pangeran Philip Jadi Momen Rekonsiliasi Pangeran Harry dan Pangeran William?
Momen pemakaman Pangeran Philip menjadi tanda rekonsiliasi antara Pangeran Harry dan keluarga kerajaan, terutama dengan kakaknya, Pangeran William.
Dengan keputusan ini, Pangeran Harry dapat memiliki platform sendiri.
Pernyataan terpisah kedua pangeran itu sebagai bentuk penghormatan kepada Philip mencerminkan kepribadian dan gaya mereka yang berbeda.
Pangeran William menyatakan bahwa dia dan istrinya, Kate Middleton, akan "terus melakukan apa yang dicita-citakan (Pangeran Philip) dan akan mendukung Ratu di tahun-tahun mendatang."
Sementara itu, nada suara Pangeran Harry jauh lebih informal dalam menyatakan bentuk penghormatannya kepada Pangeran Philip.
Putra kedua Putri Diana itu memuji Pangeran Philip karena "menjadi dirinya sendiri yang otentik" dan berterima kasih atas "dedikasinya untuk Nenek".
Dia juga menulis: "Sementara saya bisa melanjutkan hidup, saya tahu bahwa saat ini dia akan berkata kepada kita semua, dengan bir di tangan, 'Oh, lanjutkan hidup kalian saja'."
Baca juga: Merasa Sangat Terluka, Pangeran Charles Tetap Berharap Bisa Memperbaiki Hubungan dengan Harry
Baca juga: Sempat Merenggang, Pangeran Harry & Pangeran William Kembali Jalin Komunikasi Sejak Tuduhan Rasisme
Baca juga: Bahas Soal Putri Diana dengan Oprah Winfrey, Pangeran Harry Takut Sejarah akan Kembali Terulang
Baca juga: Ratu Elizabeth akan Hubungi Harry dan Meghan Langsung untuk Mengivestigasi Soal Rasisme di Istana
Namun, Angela Levin mengatakan bahwa kedua bersaudara tersebut telah menikmati ikatan yang sangat erat sejak masa kanak-kanak dan dia berharap akan tiba waktunya bagi mereka untuk mendamaikan jurang perbedaan itu.
“Pangeran Harry berkata kepada saya ketika saya mewawancarainya untuk biografi saya, dia berkata bahwa Pangeran William adalah satu-satunya orang yang benar-benar bisa dia percayai,” katanya.
“Dia merasa jika dia pergi dan bertemu orang-orang, dia tidak tahu apakah mereka menyukai dia apa adanya ketimbang siapa dia. Tapi mereka bisa mendiskusikan apa saja, dia dan William,” lanjutnya.
Sejarawan Ed Owens, yang menulis The Family Firm: Monarchy, Mass Media And The British Public 1932–1953, tentang strategi hubungan masyarakat keluarga kerajaan di abad terakhir, setuju bahwa itu "masih tahap awal" untuk rekonsiliasi kerajaan.
"Menurutku tidak akan ada kumpul-kumpul keluarga yang bagus atau kembali ke keadaan normal, seperti sebelum Megxit, dalam waktu dekat," katanya.
Sumber: AP via Channel News Asia
(TribunTernate.com/Rizki A.)