Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Alissa Wahid Sebut Muhaimin Iskandar Belum Pernah Meminta Maaf hingga Gus Dur Wafat

Pada 2008 internal PKB mengalami konflik setelah Gus Dur mencopot Cak Imin dari jabatannya sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.

Istimewa
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar 

TRIBUNTERNATE.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ini tengah dilanda gejolak yang makin memanas.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin diisukan akan dikudeta, sebab ratusan kader PKB di daerah ingin menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).

Hal ini terkait adanya dugaan pelanggaran AD/ART yang diungkapkan eks Ketua DPC PKB Jeneponto, Andi Mappanturu.

Andi juga merasa, dirinya telah dizalimi oleh Cak Imin karena seharusnya masih menjabat sebagai ketua DPC hingga 2022 mendatang.

"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," ungkap Andi, Senin (12/4/2021), dilansir Tribunnews.

Putri Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mendatangi kantor Kementerian Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) untuk membicarakan pertemuan antara Menko Polhukam Mahfud MD dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad Bin Sabu di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Kamis (23/1/2020).
Putri Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, mendatangi kantor Kementerian Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) untuk membicarakan pertemuan antara Menko Polhukam Mahfud MD dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohammad Bin Sabu di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Kamis (23/1/2020). (Gita Irawan)

Baca juga: Disebut Sebagai Menteri yang Paling Layak di-Reshuffle, Menkumham Yasonna H Laoly Tak Terpengaruh

Baca juga: Luncurkan Gerakan Cinta Zakat, Jokowi Imbau Pejabat Negara, Swasta hingga Kepala Daerah Bayar Zakat

Kabar gejolak internal yang terjadi dalam tubuh PKB ini pun sampai ke telinga putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid.

Diketahui, Cak Imin masih memiliki hubungan saudara dengan Yenny Wahid karena ia adalah keponakan Gus Dur.

Melalui juru bicaranya, Imron, Yenny menilai PKB dibawah kepemimpinan Cak Imin semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tak sehat bagi pengembangan demokrasi.

Karena itu, pihak Yenny meminta agar para sesepuh PKB mengingatkan Cak Imin.

"Kami mengetuk kesadaran semua pihak termasuk internal DPP bahkan para sesepuh agar mengingatkan Muhaimin Iskandar dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai," ujar Imron, Rabu (14/4/2021), dilansir Tribunnews.

Lebih lanjut, Imron membahas soal sejarah kelam Cak Imin di masa lalu terhadap Gus Dur.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut hingga saat ini masih diingat warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh."

"Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal," tuturnya.

Pada 2019 silam, Alissa Wahid, pernah mengungkapkan kekecewaannya pada Cak Imin.

Baca juga: Viral Video Lucinta Luna Naiki Lumba-lumba, Susi Pudjiastuti Lempar Kritikan Pedas

Baca juga: Polemik Status Warga Negara Bupati Terpilih Sabu Raijua: MK Diskualifikasi Orient Patriot Riwu Kore

Baca juga: Kebakaran Kilang Minyak Balongan, Pertamina Tanggapi Saran Ombudsman Terkait Ganti Rugi

Alissa Wahid
Alissa Wahid. (Tribunnews.com)

Saat itu, PKB dibawah kepemimpinan Cak Imin menggelar Muktamar kelima di Ballroom Westin Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).

Mengutip Tribunnews, Alissa mengungkapkan selama ini keluarganya tak pernah diundang untuk menghadiri Muktamar PKB sejak Gus Dur wafat.

"Enggak (diundang) lah, PKB yang sekarang kan memang terpisah dari Gus Dur dan keluarganya," kata Alissa saat itu, Selasa (20/8/2019).

Ia pun mengatakan Cak Imin belum pernah meminta maaf pada Gus Dur, bahkan hingga Presiden RI ke-4 ini berpulang.

"Sampai Gus Dur wafat itu belum ada rekonsiliasi atau islah," ujarnya.

"Wong gak pernah minta maaf kok, gak mengakui (salah)."

"Posisinya sepanjang di keluarga, kami tidak pernah menerima permintaan maaf dari pengurus PKB yang ada saat ini. Jadi bagaimana kalau seperti itu," imbuhnya.

Baca juga: Daftar Barang Mewah yang Dibeli Edhy dan Istri dengan Uang Eksportir Benur, Capai Rp 800 Juta

Baca juga: IPW: Sikap KSAD Jenderal Andika Perkasa Dibutuhkan untuk Redakan Kontroversi Vaksin Nusantara

Cak Imin vs Gus Dur

Abdul Muhaimin Iskandar.
Abdul Muhaimin Iskandar. (Istimewa)

Di tengah gejolak PKB, Yenny Wahid melalui juru bicaranya, Imron, kembali membahas sejarah kelam antara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Dilansir Tribunnews, hal ini diungkap Imron saat menyampaikan tanggapannya terkait kader DPC PKB yang ingin menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).

Dikutip dari Kompas.com, pada 2008 internal PKB mengalami konflik setelah Gus Dur mencopot Cak Imin dari jabatannya sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB.

Tak terima keputusan tersebut, Cak Imin pun menggugat Gus Dur ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Setelahnya, PKB pimpinan Gus Dur menggelar MLB di Ponpes Al-Asshriyyah, Parung Bogor pada 30 April-1 Mei 2008.

Berdasarkan keputusan MLB tersebut, Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB dan Ali Masykur Musa sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz.

Kemudian, PKB kubu Cak Imin menggelar MLB tandingan di Hotel Mercure Ancol yang hasilnya Cak Imin menjadi Ketua Umum PKB.

Sementara jabatan Ketua Dewan Syuro diisi KH Aziz Mansyur.

Dilansir Kontan.co.id, Mahkamah Agung (MA) memutuskan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB yang sah.

Gus Dur sebagai pendiri partai pun harus tersingkir dari PKB.

Perlahan, Gus Dur mulai meninggalkan dunia politik hingga ia wafat pada 2009.

Keluarga Gus Dur Diminta Gugat Cak Imin

Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, berperan besar dibalik kemeriahan Tahun Baru Imlek di Indonesia selama ini.
Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, berperan besar dibalik kemeriahan Tahun Baru Imlek di Indonesia selama ini. (KOMPAS.com / Agus Susanto)

Eks Ketua DPC PKB Raja Ampar, Saruddin Binwasef, berharap keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ikut mendukung digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB).

"Jadi saya mewakili teman-teman di Papua Barat dan Papua, saya memohon meminta kepada petinggi-petinggi sesepuh keluarga Ciganjur, Mbak Yenny Wahid, Ibu Khofifah, Pak Mahfud segera melaksanakan Muktamar Luar Biasa untuk bagaimana menata struktur PKB ke depan lebih bagus, sesuai apa awal berdirinya PKB," ujar Saruddin saat dihubungi Tribunnews, Rabu (14/4/2021).

"Keluarga Ciganjur saya mohon jangan diam, tapi cobalah supaya apa?"

"Yang di daerah-daerah ini berteriak tidak mubazir, tapi terarah untuk kita bikin riak-riak kecil tapi akan terjadi gelombang arus besar," imbuhnya.

Seperti diketahui, ratusan kader PKB di daerah menginginkan MLB digelar karena adanya dugaan pelanggaran AD/ART dibawah kepemimpinan Cak Imin.

Selain pelanggaran tersebut, Saruddin juga mengaku ia diberhentikan secara sepihak dari jabatannya sebagai Ketua DPC PKB Raja Ampat.

Tak hanya Saruddin, ada enam ketua DPC lainnya yang juga dicopot secara sepihak.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Dennis Destryawan/Taufik Ismail/Chaerul Umam, Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh, Kontan.co.id/Nurmulia Rekso Purnomo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Kelamnya Kembali Dibahas, Cak Imin Pernah Disebut Alissa Wahid Belum Minta Maaf pada Gus Dur

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved