Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Ragukan Keamanan, Menlu China Minta Jepang Konsumsi Sendiri Air Limbah Nuklir sebagai Bukti

China ragukan klaim Jepang yang menyatakan bahwa air limbah nuklir yang diolah di Prefektur Fukushima aman.

Tribunnews.com
Ilustrasi laut. (PEXELS.COM/Skitterphoto) 

TRIBUNTERNATE.COM- China, melalui Kementerian Luar Negeri, menyatakan meragukan klaim Jepang yang menyatakan bahwa air limbah nuklir yang diolah di Prefektur Fukushima aman.

Hal ini diungkapkan menanggapi keputusan Jepang yang akan membuang air limbah nuklir ke laut.

China meminta politisi Jepang yang mengklaim bahwa air itu aman harus membuktikan dengan menggunakan air itu sendiri.

Pernyataan ini dikeluarkan pada konferensi pers reguler hari Kamis (15/4/2021), oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

Dikutip dari CGTN, Zhao Lijian mengatakan, klaim Jepang bahwa air itu aman hanya merujuk pada data yang dikumpulkannya sendiri.

Ia juga menambahkan bahwa proses tersebut tidak memiliki evaluasi dan pengawasan pihak ketiga oleh badan-badan internasional.

Baca juga: China Adakan Tes Covid-19 lewat Anus, Jepang Layangkan Protes: Timbulkan Rasa Sakit Psikologis

Baca juga: Satu Minggu Menjabat, Presiden AS Joe Biden Sudah Peringatkan China Soal Ekspansionisme

Zhao mengatakan, para politisi Jepang yang mengklaim bahwa air limbah nuklir aman harus membuktikannya sendiri dengan menggunakan air tersebut untuk minum, memasak, mencuci, dan irigasi.

Menurutnya, Jepang juga harus menjamin bahwa makanan laut tidak akan terkontaminasi, dan mereka harus mengikuti saran dari Badan Energi Atom Internasional.

Filipina, negara juga bertetangga dengan Jepang, turut memberikan reaksi protes terhadap keputusan Jepang tersebut.

Pihak Filipina mengecam bahwa mereka yang mencemari lingkungan akan menanggung konsekuensinya.

"Saya hanya menekankan kembali prinsip-prinsip hukum lingkungan internasional yang saya harap semua negara dapat mematuhinya," kata Harry Roque, juru bicara kepresidenan Filipina, dalam jumpa pers virtual pada Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Jokowi Hapus Limbah Sawit & Batu Bara dari Kategori Bahaya, Ini Respon Kontras Walhi dan Pengusaha

Baca juga: Fakta-fakta Senyawa Radioaktif di Perumahan Batan Indah: Berasal dari Limbah yang Sengaja Dibuang

"Prinsip pertama adalah kita adalah satu ekosistem, prinsip kedua adalah kita saling berhubungan, dan prinsip ketiga adalah pencemar lingkungan harus membayar (konsekuensi)," lanjutnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa pemerintahnya telah memutuskan untuk membuang air limbah nuklir di Prefektur Fukushima ke laut.

Keputusan ini diambil oleh Jepang setelah mengadakan pertemuan para menteri terkait.

Segera setelah diumumkan, keputusan ini mendapatkan reaksi kecaman dari dalam dan luar negeri.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved