Konflik Israel Palestina
Satu-satunya Laboratorium Testing Covid-19 di Jalur Gaza Dihantam Serangan Israel
Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada Senin (10/5/2021) setelah penguasa daerah itu, Hamas, menembakkan roket ke arah wilayahnya.
Tentara Israel mengatakan, pihaknya telah menyerang 65 'sasaran di dalam Gaza semalam.
Sementara, kelompok militan Palestina diklaim telah menembakkan 70 roket, puluhan di antaranya berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel.
Satu-satunya Laboratorium Covid-19 di Gaza Diserang
Beberapa jam sebelumnya, serangan udara Israel telah melumpuhkan satu-satunya laboratorium pengujian Covid-19 di jalur itu dan merusak kantor Bulan Sabit Merah Qatar.
Tingkat tes positif virus corona di Gaza termasuk yang tertinggi di dunia, yakni 28 persen.
Rumah sakit di wilayah yang dilanda kemiskinan, yang diblokade Israel selama hampir 15 tahun, juga dipenuhi oleh pasien.
Seorang warga Gaza bernama Roba Abu al-Awf (20) mengatakan, dirinya bersiap menghadapi malam yang sulit.
"Kami tidak melakukan apa-apa selain duduk di rumah," katanya.
"Kematian bisa datang kapan saja - pengeboman itu gila dan tidak pandang bulu," lanjutnya.

Serangan Israel telah merusak jalan-jalan dan infrastruktur penting, menyebabkan listrik padam, dan Senin lalu, otoritas kelistrikan memperingatkan bahwa bahan bakar yang tersisa hanya cukup untuk menyediakan listrik selama dua hingga tiga hari lagi.
Ketegangan kali ini berisiko memicu bencana kemanusiaan.
PBB mengatakan hampir 40.000 warga Palestina telah mengungsi dan 2.500 lainnya kehilangan rumah mereka.
Militan Palestina disebut telah menembakkan sekitar 3.350 roket ke Israel pada baku tembak terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hamas mengancam akan melakukan lebih banyak serangan roket di Tel Aviv jika pengeboman daerah pemukiman tidak berhenti.
Jet-jet tempur juga menghantam wilayah yang disebut militer Israel "metro", istilah untuk terowongan bawah tanah Hamas.