Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mal hingga Bioskop Sudah Buka, Nadiem Makarim Tegaskan Ini Saatnya PTM Terbatas di Sekolah Dibuka

Nadiem Makarim menyatakan bahwa sudah saatnya sekolah-sekolah di Indonesia dibuka untuk melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). 

Nadiem juga mengingatkan bahwa PTM terbatas hanya bisa dilakukan oleh murid ketika orangtua murid memberikan izin.

Orangtua, kata Nadiem, diberikan kebebasan untuk menentukan apakah anaknya dapat kembali ke sekolah atau tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Hak orangtua yang belum yakin atau belum merasa anaknya bisa jaga protokol atau punya kecemasan lain. Jadi itu bebas orangtua bisa memilih apakah anaknya mau tatap muka, terbatas atau jarak jauh," terangnya.

Nadiem Makarim Libatkan Perguruan Tinggi untuk Akselerasi Vaksinasi Tenaga Pendidik Jelang PTM Terbatas

Mendikbudristek, Nadiem Makarim menyatakan bahwa pihaknya akan melibatkan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengakselerasi vaksinasi tenaga pendidik jelang pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.

Nadiem Makarim menerangkan bahwa kini progres vaksinasi terhadap tenaga pendidik di Indonesia telah mencapai 28 persen atau 1,54 juta dari keseluruhan 5,6 juta pendidik.

Mengingat pembelajaran jarak jauh akan dimulai dalam waktu dekat, Kemendikbudristek pun berinisiatif untuk melakukan akselerasi pada proses vaksinasi tenaga pendidik di Indonesia.

Untuk itu, Kemendikbudristek akan menjadi salah satu operator dalam memfasilitasi vaksinasi seluruh insan pendidik.

Nadiem menuturkan, inisiatif tersebut dilakukan karena Kemendikbudristek merasa memiliki tanggung jawab dalam tercapainya target vaksinasi bagi tenaga pendidik.

"Jadi kami tidak hanya menunggu dan memfasilitasi saja, tetapi kami merasa Kemendikbudristek ini bertanggung jawab terhadap akselerasi dan tercapainya target untuk memvaksinasi semua guru-guru ini."

"Karena jika hal itu tidak terjadi, kita tidak akan bisa mulai melaksanakan (pembelajaran) tatap muka," terang Nadiem Makarim.

Untuk merealisasikan inisiatif tersebut, Kemendikbudristek pun melibatkan fakultas kesehatan dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia.

Baca juga: Cek 6 Syarat Lengkap Daftar Periksa Sekolah Diperbolehkan Tatap Muka pada Januari 2021 Ini

Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Ada Empat Upaya Perbaikan Pendidikan yang Terus Dikerjakan, Apa Saja?

Kata Nadiem, diperkirakan ada 13 ribu tenaga dari perguruan tinggi di Indonesia yang akan membantu program akselerasi vaksinasi bagi tenaga pendidik.

Di antaranya ada 28 fakultas kesehatan dari perguruan tinggi negeri, 21 fakultas kesehatan dari perguruan tinggi swasta, serta rumah sakit pendidikan yang akan terlibat dalam proses vaksinasi tersebut.

"Hampir 13 ribu dari perguruan tinggi kita akan membantu melaksanakan dan mengkoordinasi vaksinasi."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved