Ditanya Netizen soal Bayar Sertifikat Vaksin Tanpa Disuntik, Ini Jawaban Anies Baswedan
Seorang netizen menyoroti keberadaan oknum yang dapat memberikan sertifikat vaksinasi tanpa harus menerima suntikan vaksin. Ini jawaban Anies Baswedan
TRIBUNTERNATE.COM - Sertifikat atau kartu vaksinasi Covid-19 kini sudah tergolong sebagai hal yang wajib dimiliki oleh masyarakat di Indonesia.
Memiliki kartu vaksin kini menjadi syarat mutlak bagi warga yang ingin berpergian menggunakan pesawat hingga sekadar masuk dan berbelanja di mal.
Di tengah proses vaksin yang belum merata, seorang netizen menyoroti keberadaan oknum yang dapat memberikan sertifikat vaksinasi tanpa harus menerima suntikan vaksin.
Netizen tersebut menanyakan isu itu langsung kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Netizen dengan nama akun @albirunitesla, mempertanyakan bagaimana tanggapan Anies soal kebenaran isu tersebut.
"Pak bgaimana tanggapan isu ada org dalem yg bsa ngasi sertifikat tanpa harus dsuntik...bgingyg tdk mau vaksin tp perlu sertifikatnya saja. Serem jg y," tulis @albirunitesla.
Pertanyaan itu ditulis di kolom komentar unggahan akun Instagram Anies @aniesbaswedan, pada Selasa (10/8/2021).
Anies pun menjawab pertanyaan dari netizen itu.
"@albirunitesla Vaksin gratis, bisa melindungi dari virus. Beli sertifikat dari orang dalam bayar, kertas sertifikat tidak bisa melindungi dari virus." jawab Anies.
Baca juga: Sembuh dari Covid 19, Sherina Munaf Ungkap Sang Suami Juga Ikut Terpapar karena Merawat Dirinya
Baca juga: Benarkah Tak Rasakan Efek Samping Pasca Vaksinasi Berarti Vaksin Gagal Bekerja? Ini Penjelasan Ahli

Sang netizen menanggapi balasan Anies dan memintanya segera mengusut.
"@aniesbawedan ia pak, tp tlg dicari tau gmn bsa sampai kejadian bgini....dpt dr org dlm dll..." jawab @albirunitesla.
Anies kemudian mempertanyakan lagi kepada netizen itu terkait lokasi terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tersebut.
Sebagai informasi, dalam unggahannya tersebut, Anies sedang membahas soal pelaksanaan vaksinasi Covid yang pertama kali dilakukan pada malam hari.
Anies menjelaskan, perlu cara luar biasa untuk mengatasi Covid-19.
Anies menambahkan, dengan adanya vaksinasi pada malam hari, ia optimis jika target vaksinasi di Ibu Kota akan segera tercapai.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyertakan cara untuk mengikuti vaksinasi Covid pada malam hari.
Baca juga: Saat Negara Lain Belum dapat Vaksin Pertama, Jerman Justru akan Beri Vaksin Booster untuk Warganya
Baca juga: Penyintas Covid Golongan Ini Wajib Siapkan Oksigen, dr Tirta: Masih Bisa Kambuh
Berikut caption lengkap yang ditulis Anies di unggahannya:
"Perdana di Jakarta, vaksinasi malam!
Terakhir kali dunia menghadapi wabah sebesar COVID-19 adalah wabah Flu Spanyol seratus tahun yang lalu. Flu Spanyol telah merenggut nyawa sekitar 50 juta orang atau 2% populasi dunia waktu itu (1,7 miliar orang). Di Indonesia total kematian akibat flu spanyol sekitar 1,3 juta atau 2,5% dari jumlah populasi Indonesia waktu itu yakni 53 juta orang.
COVID-19 hingga hari ini telah merenggut nyawa 4,3 juta orang di seluruh dunia, termasuk 108 ribu rakyat Indonesia.
Sebuah kejadian luar biasa, maka perlu cara-cara luar biasa pula untuk mengatasinya. 100 tahun yg lalu belum ada vaksin Flu Spanyol, sementara hari ini kita lebih beruntung karena vaksin COVID-19 sudah ada, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Apresiasi atas terobosan dari Kecamatan Setiabudi yang mulai melaksanakan vaksinasi pada sore-malam hari, berkolaborasi dengan berbagai pihak. Vaksinasi malam ini untuk mengakomodasi warga yang tidak bisa meninggalkan kegiatan/ pekerjaannya pada pagi-siang hari.
Dengan perluasan jam pelayanan vaksinasi ini kami makin optimis, target vaksinasi DKI Jakarta akan tercapai dalam waktu dekat.
Mau ikut vaksinasi malam?
Yuk cek jadwal, lokasinya dan daftar lewat aplikasi JAKI di http://qrco.de/appsjaki
#VaksinasiMalam #VaksinDulu #JakartaBangkit #JagaJakarta #Kotakolaborasi"
(TribunTernate.com/Qonitah)