Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Jika Sudah Pernah Terpapar Covid-19 dan Sembuh, Adakah Peluang Terinfeksi Lagi dengan Varian Delta?

Seberapa kuat kekebalan seseorang yang pernah terpapar Covid-19 sebelumnya, untuk bisa terlindungi dari penularan virus corona varian delta?

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ilustrasi melonjaknya kasus Covid-19. Seberapa kuat kekebalan seseorang yang pernah terpapar Covid-19 sebelumnya, untuk bisa terlindungi dari penularan virus corona varian delta? 

Karena masih ada banyak hal yang belum diketahui, para ahli menyarankan orang yang sudah pernah terpapar Covid-19 untuk mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin untuk meningkatkan kadar antibodinya.

Namun, sejumlah ahli lainnya merekomendasikan orang yang pernah tertular Covid-19 untuk mendapatkan divaksin secara lengkap, baik dengan dua dosis suntikan messenger RNA (mRNA) maupun satu dosis vaksin Johnson & Johnson.

Kasus infeksi ulang atau reinfeksi jarang terjadi

“Kami tahu bahwa kasus infeksi ulang (reinfeksi) bukanlah kejadian umum, setidaknya dalam jangka pendek dengan varian asli virus serta beberapa varian lainnya,” kata Dr. Amesh Adalja, sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security sekaligus ahli penyakit menular.

Sebuah studi dari Cleveland Clinic yang melacak kasus pada tenaga kesehatan yang divaksinasi atau sebelumnya terpapar Covid-19 menemukan bahwa tingkat infeksi ulang pada dasarnya sama dengan mereka yang telah divaksinasi.

Studi lain dari Qatar juga menemukan bahwa kemungkinan infeksi ulang sama rendahnya di antara orang-orang yang sebelumnya terpapar Covid-19 dan mereka yang divaksinasi.

Meskipun studi ini menunjukkan kasus infeksi ulang dengan berbagai varian jarang terjadi, penting untuk dicatat bahwa studi-studi itu dilakukan awal tahun ini dan tidak digelar di lokasi dengan sirkulasi varian delta yang tinggi.

Baca juga: Positif Covid-19 saat akan Jalani SKD CPNS 2021? Bisa Lakukan Penjadwalan Ulang, Ini Kata BKN

Baca juga: Apa itu Badai Sitokin pada Pasien Covid-19? Simak Gejala dan Cara Pengobatannya

Baca juga: Apa itu Badai Sitokin pada Pasien Covid-19? Simak Gejala dan Cara Pengobatannya

Kasus infeksi ulang cenderung ringan gejalanya

Memang ada kasus infeksi ulang, dan respon imun setiap orang berbeda-beda.

Ada orang yang punya kekebalan yang kuat dan tahan lama setelah tertular virus corona lagi, tetapi ada juga orang yang memiliki respons kekebalan yang lebih lemah.

Kekebalan setelah kasus infeksi sebelumnya "sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain - bahkan, mungkin hampir tidak ada [kekebalan, red.] dan tidak bertahan lama untuk beberapa orang," kata Dr. Richard A. Martinello, spesialis penyakit menular Yale Medicine sekaligus profesor di Yale School of Medicine.

Sebuah studi kecil yang dipimpin oleh para peneliti di Oxford University menemukan bahwa orang yang menghasilkan respon kekebalan yang lebih lemah mungkin lebih berisiko terinfeksi ulang oleh varian baru virus corona.

Namun dalam kebanyakan kasus, kekebalan yang diberikan dari infeksi sebelumnya tampaknya memberikan perlindungan yang baik terhadap timbulnya gejala penyakit yang parah.

“Umumnya, kasus infeksi ulang tidak akan parah karena kekebalan sudah terbentuk berkat kasus infeksi sebelumnya,” jelas Adalja.

Sistem kekebalan tubuh melibatkan banyak bagian: antibodi, sel T, dan sel B.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved