Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Presiden AS Joe Biden: China Masih Menahan Informasi Penting tentang Asal-muasal Covid-19

Pada Jumat (27/8/2021), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, China menahan "informasi penting" tentang asal-usul Covid-19.

Jim WATSON / AFP
Presiden AS Joe Biden saat duduk di Oval Office saat dia menandatangani serangkaian perintah di Gedung Putih di Washington, DC, setelah dilantik di US Capitol pada Rabu, 20 Januari 2021. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 telah berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun.

Dalam kurun waktu itu pula, asal-usul virus corona SARS-CoV-2 menjadi salah satu pertanyaan besar, dengan China yang menjadi sasaran utamanya.

Pada Jumat (27/8/2021), Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, China menahan "informasi penting" tentang asal-usul Covid-19.

Pernyataan ini disampaikan setelah komunitas intelijen AS menyatakan tidak percaya virus itu adalah senjata biologis - tetapi tetap mengalami perbedaan mengenai dugaan apakah virus corona tersebut bocor dari laboratorium. .

Dikutip dari Channel News Asia, Amerika Serikat, bagaimanapun, tidak percaya bahwa para pejabat China sebelumnya telah mengetahui tentang virus sebelum awal wabah yang kini telah menjadi pandemi dan merenggut 4,5 juta nyawa.

Hal tersebut berdasarkan sebuah ringkasan laporan intelijen.

"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di Republik Rakyat China (RRC), tetapi sejak awal, pejabat pemerintah di China telah berusaha mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global untuk mengaksesnya," kata Joe Biden. dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Jika Sudah Pernah Terpapar Covid-19 dan Sembuh, Adakah Peluang Terinfeksi Lagi dengan Varian Delta?

Baca juga: Sempat Berhasil Tangani Pandemi, China Kini Dibuat Kewalahan oleh Kasus Covid-19 Baru Varian Delta

Baca juga: Penyelidik WHO Sebut Kemungkinan Pasien Covid-19 Pertama adalah Pekerja Laboratorium di Wuhan

"Sampai hari ini, RRC terus menolak seruan untuk transparansi dan berusaha menahan informasi, bahkan ketika jumlah korban pandemi ini terus meningkat," lanjutnya.

Intelijen AS telah mengesampingkan dugaan virus corona dikembangkan sebagai senjata biologis.

Sementara, sebagian besar lembaga menilai dengan "tidak terlalu yakin" bahwa virus itu tidak direkayasa secara genetik.

Namun, pandangan komunitas terkait asal-usul patogen ini tetap terbelah.

Empat lembaga dan Dewan Intelijen Nasional (National Intelligence Council) menilai paparan alami terhadap hewan sebagai penjelasan yang mungkin tentang asal virus corona.

Kemudian, ada satu lembaga yang mendukung teori kebocoran laboratorium sebagai penyebab merebaknya virus tersebut.

Sementara, sejumlah analis di tiga lembaga tidak dapat mencapai kesimpulan apa-apa.

"Variasi dalam pandangan analitis sebagian besar berasal dari perbedaan dalam bagaimana setiap lembaga menimbang pelaporan intelijen dan publikasi ilmiah, serta adanya kesenjangan antara intelijen dan ilmiah," kata ringkasan laporan itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved