Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Menimbang Peluang Andika Perkasa dan Yudo Margono Gantikan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI

Kandidat kuat pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.

Youtube/KompasTV
Panglima TNI Masekal Hadi Tjahjanto. 

TRIBUNTERNATE.COM - Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat ini menjabat sebagai Panglima TNI diperkirakan akan pensiun pada bulan November 2021. 

Ada dua nama yang menjadi kandidat kuat pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.

Nama tersebut diungkapkan oleh Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

Menjelang penunjukan Panglima TNI selanjutnya, Khairul mengatakan Andika dan Yudo bisa menduduki posisi tersebut, tetapi tergantung peluang keduanya.

Laksamana Yudo Margono.
Laksamana Yudo Margono. (Kompas.com/Hadi Maulana)

Baca juga: Rekam Jejak dan Harta Kekayaan Letjen Dudung, Disebut Calon KASAD Pengganti Jenderal Andika Perkasa

Baca juga: Andika Perkasa Laporkan Harta Kekayaan, Ini Kata KPK Soal Asetnya yang Berasal dari Hibah

Baca juga: Digadang-gadang Jadi Calon Kuat Panglima TNI, Ini Profil KSAD Jenderal Andika Perkasa

Ia menilai Andika berpeluang besar untuk menjadi Panglima TNI.

Sementara Yudo, ujar Khairul, peluangnya terus menguat seiring waktu.

"Peluang Andika memang cukup besar jika pergantian Panglima TNI dilakukan dalam waktu dekat, dan penundaan akan sangat berdampak pada peluang keterpilihan Andika."

"Sementara itu peluang Yudo Margono cenderung terus menguat seiring waktu."

"Relatif tak ada masalah baginya dan bagi organisasi TNI, jika pergantian dilakukan sekarang ataupun menjelang masa pensiun Hadi Tjahjanto," bebernya, dilansir Tribunnews, Selasa (7/9/2021).

Lebih lanjut, Khairul menuturkan, secara politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan Panglima TNI yang loyal, terutama untuk memuluskan agenda politik dan pemerintahan.

Dari hal tersebut, kata Khairul, bisa dilihat tidak ada penghalang dalam relasi antara Jokowi dan Yudo.

Kendati demikian, Khairul menilai Yudo tak memiliki pendukung kuat untuk menjamin dirinya terpilih sebagai Panglima TNI.

Baca juga: Berhasil Diidentifikasi, 1 Jenazah Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diserahkan kepada Keluarga

Baca juga: Iwan, Korban Kebakaran Lapas Klas I Tangerang: Mengalami Luka Bakar 98 Persen dan Cedera Pernafasan

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD. Tribunnews/Jeprima
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat menggelar konferensi pers di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021). KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang sejatinya adalah laki-laki namun karena menderita hipospadias sejak lahir sehingga dianggap perempuan dan kini dirinya tengah menjalani perawatan di RSPAD. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Sedangkan Andika, dinilainya punya pendukung sekaligus penghalang yang kuat, yaitu sang ayah mertua, Hendropriyono, serta pernyataan sejumlah politisi dan tokoh.

"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."

"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," ungkapnya.

Baca juga: 3 Fakta Taruna PIP Semarang Tewas Dianiaya Seniornya, Kronologi hingga Tanggapan Kemenhub RI

Baca juga: Dua Kali Disomasi Sentul City, Rocky Gerung Diminta Kosongkan Rumahnya dalam Waktu 7x24 Jam

Soroti Dukungan Anggota DPR

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Beberapa waktu lalu, Khairul sempat menyoroti dukungan anggota DPR pada Andika Perkasa.

Diketahui, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, meyakini Andika akan menjadi Panglima TNI selanjutnya.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan Letjen Dudung Abdurachman akan menjadi pengganti Andika sebagai KSAD.

"Insya Allah dalam waktu dekat, Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI," kata Effendi kepada wartawan, Jumat (3/9/2021), dilansir Tribunnews.

Terkait hal ini, Khairul menilai dukungan pada kandidat Panglima TNI tersebut membuat suasana persaingan menjadi kurang sehat.

Ia mempertanyakan mengapa suara politisi lebih mengemuka di tengah perhatian pada upaya membangun profesionalisme TNI.

Namun, Khairul tak memungkiri jika pengangkatan Panglima TNI merupakan proses politik.

Tetapi, menurutnya DPR hanya bersikap setuju atau tidak, bukan menyuarakan nama tertentu untuk diusulkan.

"Justru aksi dukung mendukung inilah yang dapat membuat suasana menjadi kurang sehat," kata Fahmi saat dihubungi Tribunnews pada Jumat.

"Soal KSAD, itupun bukan wilayah politik DPR. Jika Presiden menghendaki Pak Dudung ya tinggal dilantik saja, tidak ada masalah," pungkasnya.

Profil KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menerima penganugerahan Medali The Legion of Merit, degree of Commander dari Pemerintah Amerika Serikat pada 30 Januari 2020.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menerima penganugerahan Medali The Legion of Merit, degree of Commander dari Pemerintah Amerika Serikat pada 30 Januari 2020. (Dok. TNI AD)

Sebelum menjadi KSAD, Andika Perkasa sebelumnya menduduki jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Mengutip Kompas.com, ia dilantik menjadi Pangkostrad pada Juli 2018.

Karier Andika meroket sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai presiden.

Pada 2014, ia ditarik menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

Dua tahun kemudian, ia menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura, berpangkat Letnan Jenderal.

Ia lalu menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD di awal tahun 2018.

Tak berselang lama, Andika dilantik menjadi Pangkostrad.

Empat bulan setelahnya, Andika menjabat sebagai KSAD pada November 2018.

Andika Perkasa memiliki banyak gelar di belakang namanya, yakni S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., hingga Ph.D.

Mengutip Tribun Jabar, Andika diketahui mengenyam pendidikan S1 Jurusan Ekonomi di universitas dalam negeri.

Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3-nya di luar negeri.

Andika merupakan lulusan The George Washington University.

Tak hanya itu, ia juga pernah menempuh studi di National Defense University, Norwich University, dan Harvard University.

Pada 2020 lalu, Andika menerima Medali Kehormatan dari Pemerintah Amerika Serikat, Medali the Legion of Merit, degree of Commander.

Dikutip dari tniad.mil.id, medali tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan AS.

Medali itu disematkan secara langsung oleh Jenderal James C Mc Conville. dalam Upacara Resmi Penyambutan di Whipple Field, Arlington, AS pada 30 Januari 2020.

Diketahui, medali tersebut diberikan karena Andika Perkasa, dalam masa jabatannya sebagai KSAD, telah memberikan pengabdian luar biasa dan memperkuat hubungan Angkatan Darat Indonesia dan AS.

Upaya Andika tersebut memberikan kontribusi positif bagi stabilitas keamanan kawasan Indo Pasifik.

Tak hanya itu, atas inisiatif Andika, telah dimulai pertukaran latihan satuan pada November 2019 dan pengiriman satuan TNI AD yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, AS.

Latihan tersebut digelar pada November 2020.

Andika juga memberikan dukungan bagi penguatan kerja sama satuan Helikopter Apche, Skuadron 11/Serbu Penerbad dengan US Army 16 Combat Aviation Brigade.

Baca berita Calon Panglima TNI lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha/Gita Irawan/Reza Deni, Tribun Jabar/Widia Lestari, Kompas.com/Yoga Sukmana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut Andika Perkasa Punya Pendukung sekaligus Penghalang yang Kuat untuk Jadi Panglima TNI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved