Profil Andi Merya Nur, Bupati Kolaka Timur yang Terjaring OTT KPK Bersama Lima Stafnya
Andy Merya Nur ditangkap KPK bersama lima orang stafnya di Rumah Jabatan Bupati Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (21/9/2021) malam.
TRIBUNTERNATE.COM - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyasar kepala daerah.
Bupati Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Merya Nur terjaring OTT KPK yang digelar pada Selasa (21/9/2021) malam.
Kini, Andi Merya Nur dikabarkan berada di Mapolda Sulawesi Tenggara dan akan diterbangkan ke Jakarta.
Andy Merya Nur ditangkap KPK bersama lima orang stafnya di Rumah Jabatan atau Rujab Bupati Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (21/9/2021) sekira pukul 21.00 WITA.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (KasubPenmas) Polda Sultra, Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, saat ini Andi Merya Nur dan lima stafnya masih diperiksa KPK.

"Saat ini masih diperiksa KPK, dan hari ini akan dibawa ke Jakarta (gedung KPK)," ujar Dolfi Kumaseh saat ditemui di Mapolda Sultra, Jl Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Rabu (22/9/2021).
Kompol Dolfi Kumaseh tak bisa memastikan waktu keenam orang terperiksa ini diberangkatkan ke Jakarta.
Lantas, siapakah sosok Andi Merya Nur dan bagaimana rekam jejaknya?
Baca juga: Setelah Marlina, S Laporkan Ayah Taqy Malik atas Kasus Pelecehan dan KDRT, Didampingi Sunan Kalijaga
Baca juga: Gugur Ditembak KKB Saat Kawal Evakuasi Suster Gabriella Maelani, Ini Sosok Pratu Ida Bagus Putu
Profil dan Rekam Jejak Andi Merya Nur
Dikutip dari website resmi Kabupaten Kolaka Timur, Andi Merya Nur lahir di Soppeng, 23 Agustus 1984 silam.
Kini, Andi berusia 27 tahun dan sempat menjadi sorotan karena mencatat sejarah sebagai bupati perempuan definitif pertama di Sulawesi Tenggara.
Bahkan, Andi baru berusia 36 tahun ketika menjabat sebagai Bupati Kolaka Timur.
Andi tinggal di Desa Talinduka, Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur.
Sebelum bergabung bersama Partai Gerindra, Andi merupakan kader PPP.
Andi pun sempat menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Kolaka Timur pada 2015 lalu.
Karir Andi di dunia politik dimulai sejak dirinya menjadi anggota DPRD Kolaka dalam dua periode, yakni pada periode 2009-2014 hingga 2014-2016.
Kemudian, pada periode 2016-2021, Andi terpilih menjadi Wakil Bupati Kolaka Timur berpasangan dengan Tony Herbiansah.
Di periode kedua pada 2021-2026, Andi kembali terpilih menjadi Wakil Bupati mendampingi Samsul Bahri Madjid.
Keduanya dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kolaka Timur pada 26 Februari 2021, setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kolaka Timur pada 9 Desember 2020.
Setelah Bupati Samsul Bahri Madjid meninggal dunia pada Jumat, 19 Maret 2021, Andi Merya Nur akhirnya menggantikannya sebagai Plt. Bupati Kolaka Timur.
Kemudian, Andi dilantik sebagai Bupati definitif dengan sisa masa jabatan 2021-2024 pada Senin, 14 Juni 2021 lalu.
Baca juga: Anies Baswedan Diperiksa KPK terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah, Ini Fakta-faktanya
Baca juga: 56 Pegawai KPK yang Dipecat Tak Dapat Pesangon, Novel Baswedan Dkk Hanya Terima Tunjangan Hari Tua
Baca juga: Guru Besar FH UNPAD: TWK Didesain sebagai Alibi untuk Singkirkan Pegawai KPK
Baca juga: Jokowi Lepas Tangan Soal TWK KPK, tapi Diminta Jadi Saksi Nikah Influencer Langsung Bergegas
Baru tiga bulan menjabat sebagai Bupati, kini nama Andi menjadi sorotan setelah terjaring OTT KPK pada Senin (21/9/2021) malam.
KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk alat transaksi uang.
Namun Kompol Dolfi Kumaseh enggan menyebut nominal hasil dugaan rasuah tersebut.
Hingga kini, KPK masih memeriksa kader Partai Gerindra tersebut di Lantai 2 Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sultra.
(Tribunnews.com/Maliana, TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)
Berita lain terkait OTT KPK di Kolaka Timur
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul SOSOK Andi Merya Nur, Bupati Kolaka Timur yang Terjaring OTT KPK, Baru Tiga Bulan Menjabat