Australia Buat 'Social Bubble' Anak di Masa Pandemi, 1 Anak Hanya Boleh Berinteraksi dengan 2 Orang

TRIBUNTERNATE.COM - Negara Bagian Australia, New South Wales (NSW) memperkenalkan aturan social bubbles yang akan memungkinkan anak-anak berusia 18 tahun ke bawah untuk menungunjungi rumah teman-teman mereka.

Kabinet krisis NSW telah menandatangani kebijakan tersebut pada Senin (20/9/2021) lalu, dan aturan itu telah berlaku sejak Selasa (21/9/2021).

Dalam aturan social bubbles ini, anak-anak yang tinggal di daerah yang taat pada perintah lockdown bisa menominasikan dua teman mereka untuk diizinkan datang ke rumah mereka untuk bermain dan belajar.

Setiap anak dapat memilih dua anak lain untuk menjadi bagian dari social bubbles mereka.

Teman-teman yang dipilih harus tinggal dalam radius lima kilometer dari rumah mereka atau sama-sama berada di wilayah pemerintah daerah mereka.

Aturan yang sama juga berlaku untuk semua lokasi yang berada di bawah perintah lockdown, di seluruh negara bagian New South Wales, Australia.

Dalam aturan social bubbles ini, siapa pun anak yang menghadiri rumah teman atau mengundang teman kerumahnya, harus tinggal di rumah yang di mana semua orang dewasa sudah divaksinasi lengkap sebanyak dua dosis.

Namun demikian, anak-anak yang sudah dinominasikan dalam sebuah social bubbles tidak bisa memilih anak-anak lain yang berbeda untuk mereka sendiri.

Baca juga: Penelitian: Vaksin Covid-19 Sinovac Sangat Efektif Lawan Penyakit Serius Akibat Virus Corona

Baca juga: Temukan Kasus Pembekuan Darah setelah Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Australia Lakukan Penyelidikan

Hal tersebut sesuai dengan perintah kesehatan khusus yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard.

Perintah itu menyebut bahwa tiga orang anak berusia 18 tahun ke bawah dapat membentuk sebuah social bubbles, tetapi masing-masing dari mereka tidak bisa dinominasikan dalam social bubbles yang lain.

Lebih lanjut, perintah itu menyatakan bahwa ketiga anak tersebut harus menjadi anggota dari satu social bubbles saja.

Dengan demikian, begitu seorang anak memilih dua anggota untuk social bubbles mereka, mereka tidak dapat mengubahnya.

Lantas, apakah anak-anak yang berada dalam satu social bubbles perlu divaksinasi?

Peserta di bawah 18 tahun tidak perlu divaksinasi, tapi semua anggota keluarga dewasa dari anak-anak tersebut harus sudah menerima dua dosis vaksin.

Hazzard mengatakan, ia khawatir tentang potensi anak-anak yang tidak divaksinasi untuk menularkan virus, menurutnya pembatasan adalah tindakan penyeimbang.

“Jika Anda tidak ingin tertular virus secara mutlak, Anda tetap harus menghindar dari semua orang, atau Anda mengambil risiko dan mencoba untuk mencapai keseimbangan dan itulah yang kami lakukan,” katanya.

Bisakah orang tua ikut bergabung dalam social bubble anak?

Jawabannya adalah tidak, jika orang tua atau wali mengantar anak-anak mereka, mereka tidak boleh tinggal untuk berinteraksi dengan orang tua lain atau wali dan anak-anak.

Baca juga: Soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19, Australia & China Kini Terjadi Perselisihan, Ini Kronologinya

Baca juga: PM Australia: Keluarga 88 Korban Bom Bali Cemas Melihat Abu Bakar Baasyir Bebas dari Penjara

Bisakah social bubbles digunakan untuk kelompok belajar kelas 12?

Bisa, aturan berlaku untuk siapa saja yang berusia 18 tahun ke bawah, termasuk siswa sekolah menengah atas.

Menteri Pendidikan NSW, Sarah Mitchell mengatakan, perubahan ini akan memungkinkan siswa yang lebih tua untuk membuat lingkaran studi.

“Siswa kelas 12 mengalami beberapa bulan yang menegangkan, dan dengan mendekatnya ujian umum, lingkaran belajar adalah ide bagus untuk membantu siswa mempertahankan motivasi, menerima dukungan dari teman sekelas dan melanjutkan persiapan mereka untuk ujian mendatang,” katanya.

Alasan Aturan Social Bubble Dibuat

Perdana Menteri Negara Bagian Australia, New South wales (NSW), Gladys Berejiklian mengatakan, aturan ini dibuat karena tingkat vaksinasi di NSW sudah tinggi dan ini dibutuhkan untuk mendukung kesejahteraan kaum muda.

“Orang tua dan anak-anak mengalami beberapa bulan yang sulit, berusaha menyeimbangkan pekerjaan, sering kali dari rumah, dan juga homeschooling,” katanya.

Advokat NSW Children, Zoe Robinson, mengatakan kebijakan tersebut merupakan hasil langsung dari umpan balik kaum muda.

“Mereka ingin melihat teman-teman mereka. Mereka ingin melakukannya dengan aman dan mereka ingin melakukannya untuk kesehatan mereka sendiri, karena mereka telah merasakan keterasingan selama periode waktu ini,” katanya.

“Ini memberi mereka kesempatan untuk terhubung, untuk saling peduli, untuk melihat satu sama lain dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan,” tandas Zoe Robinson, dikutip dari The Sydney Morning Herald.

(TribunTernate.com/Ron)