Sempat Nol Kasus Covid-19, Selandia Baru Kini Justru Hadapi Lonjakan, Tak Ingin Lagi Kejar Nol Kasus
Sempat alami nol kasus Covid-19, Selandia Baru kini melaporkan kenaikan terbesar infeksi Covid-19 dalam enam minggu terakhir pada Kamis (14/10/2021).
Meskipun terjadi lonjakan, angka ini tetap lebih rendah daripada banyak negara lainnya yang memiliki populasi sebanding.
Selandia Baru Menyerah Kejar Strategi Nol Kasus Covid-19
Pemerintah Selandia Baru menyatakan, mereka akan menanggalkan strategi nol kasus Covid-19 karena merebaknya varian Delta.
Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, "Negeri Kiwi" melaporkan 4.409 kasus virus corona dan 27 kematian.
Tetapi pada Agustus, tetangga Australia itu kembali mengalami lonjakan kasus, membuat kota Auckland berada dalam lockdown panjang.
Meski sudah enam pekan menerapkan karantina wilayah, pada Selasa (5/10/2021), mereka masih melaporkan 24 kasus Covid-19 baru, kebanyakan ditemukan di Auckland.
Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Jacinda Ardern menyebut varian Delta seperti tentakel yang sulit untuk dilepas.
"Patut dicatat, sebelumnya kami bisa mengendalikan sebagian besar wabah. Tapi seperti yang Anda lihat, Delta membuat nola kasus sulit dicapai," ujarnya.
Ardern menekankan, periode pembatasan ketat yang dia terapkan tidak lagi bisa mengurangi angka infeksi Covid-19.
PM Selandia Baru itu menerangkan, transisi hidup bersama virus sudah direncanakan oleh pemerintahannya.
Tetapi, varian Delta menyebabkan mereka harus mempercepat pelaksanaan kebijakan itu.
Meski begitu, Ardern tidak memberi penjelasan gamblang kapan mereka akan beralih dari strategi nol kasus virus corona.
Baca juga: Menkes Sebut Indonesia Sudah Miliki Kekebalan Covid-19, Kemenkes Siapkan Survei Antibodi
Baca juga: Korea Selatan akan Masukkan Gangguan Menstruasi dalam Daftar Efek Samping Usai Vaksinasi Covid-19
"Kami membutuhkan lebih banyak orang yang telah divaksinasi, menjangkah lebih banyak kawasan pinggiran dan kelompok umur," kata dia.
Kementerian kesehatan menyatakan, sebanyak 49 persen populasi sudah divaksin penuh, dengan 79 persen mendapatkan dosis pertama.
Ardern melanjutkan, publik membutuhkan sertifikat telah divaksin jika ingin mengakses konser musik atau perkumpulan jumlah besar mulai November.