Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Kasus Harian Turun di Bawah 100, Arab Saudi Longgarkan Pembatasan Covid-19, Masker Tak Lagi Wajib

Sejak Minggu (17/10/2021) Arab saudi mulai melonggarkan aturan pengetatan Covid-19 karena kasus harian telah turun di bawah angka 100.

TRIBUNNEWS/HUSEIN SANUSI
Arab Saudi longgarkan pembatasan Covid-19 - Dalam foto: Jamaah bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (26/7/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Sejak Minggu (17/10/2021) Arab saudi mulai melonggarkan aturan pengetatan Covid-19 karena kasus harian telah turun di bawah angka 100.

Diwartakan oleh Saudi Press Agency, Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi juga telah mengumumkan adanya pengoperasian seluruh bandara dengan kapasitas penuh.

Sementara itu, kerajaan akan terus memantau status vaksinasi orang-orang yang bepergian.

Sejak Minggu, kewajiban memakai masker juga telah dilonggarkan dan tidak lagi wajib mengenakan masker di tempat-tempat terbuka.

Selain itu, kerajaan juga telah melihat manurunnya jumlah kasus harian yang kini berada di bawah angka 100 setiap harinya.

Otoritas Kesehatan Saudi menyebut, penurunan kasus itu diperkirakan karena adanya kampanye vaksinasi nasional dan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.

Baca juga: Arab Saudi Izinkan Jamaah Indonesia untuk Umrah, Menlu Langsung Koordinasi dengan Menag dan Menkes

Baca juga: Menlu RI: Arab Saudi akan Buka Pelaksanaan Umrah bagi Jemaah Asal Indonesia, Wajib Karantina 5 Hari

Baca juga: Masjidil Haram di Mekkah Dibuka dengan Kapasitas Penuh, Stiker Jaga Jarak Sosial Dihapus

Ilustrasi Kakbah, Mekkah, Arab Saudi.
Ilustrasi Kakbah, Mekkah, Arab Saudi. (Tribunnews.com)

Saudi Gazzette melaporkan, pada Sabtu (16/10/2021) total infeksi mencapai 547.890 dan total kematian sebanyak 8.760 serta 110 kasus kritis.

Selain itu, di Masjidil Haram, Mekkah, para pekerja juga mencabut tanda jarak sosial yang ditempelkan di lantai di sekitar Kakbah.

Tindakan itu sejalan dengan keputusan Arab Saudi yang melonggarkan aturan pencegahan dan mengizinkan jamaah dan pengunjung memasuki Masjidil Haram dengan kapasitas penuh.

Gambar dan rekaman pada Minggu (17/10/2021) pagi menunjukkan bahwa orang-orang sudah mulai beribadah secara berdampingan.

Mereka membuat barisan yang cukup rapat di antara jamaah, seperti formasi ibadah sesuai aturan Islam pada umumnya saat menunaikan salat.

Hal itu dilakukan untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 berlangsung pada 2020 lalu.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan akan terus memantau situasi yang sudah cukup baik itu.

Dari hasil pantauan itu, mereka akan memutuskan apakah perlu memperketat tindakan pencegahan jika terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, termasuk pasien di ICU.

Baca juga: Nama Tokoh Pendiri Turki Dijadikan Nama Jalan, HNW: Harusnya Wagub DKI Pertimbangkan Masyarakat

Baca juga: Seorang Netizen Diteror setelah Cuitkan Polisi Diganti Satpam, Ini Reaksi Kompolnas dan IPW

Baca juga: Final Thomas Cup 2021, Terdengar Teriakan Berbahasa China yang Dukung Indonesia, Masih Jadi Misteri

Baca juga: Deretan Foto Momen Kemenangan Indonesia di Final Thomas Cup 2021

Ilustrasi - Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Ilustrasi - Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (VOA/AP)

Masjidil Haram Dibuka dengan Kapasitas Penuh

Masjidil Haram di kota suci Muslim Mekkah di Arab Saudi dibuka dengan kapasitas penuh mulai Minggu (17/10/2021).

Mengutip Channel News Asia, sejumlah petugas telah menghapus tanda panduan jaga jarak sosial bagi umat Muslim yang melakukan salat berjamaah.

Diketahui, tanda berupa stiker itu ditempel pada lantai di dalam dan di sekitar Masjidil Haram, yang dibangun di sekitar Kakbah, selama pandemi Covid-19.

Pihak media Arab Saudi juga telah membenarkan kabar tersebut.

"Ini sejalan dengan keputusan untuk melonggarkan aturan pencegahan Covid-19 dan mengizinkan jemaah dan pengunjung Masjidil Haram dengan kapasitas penuh," demikian dilaporkan oleh kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).

Foto dan video yang diambil pada Minggu pagi menunjukkan orang-orang terlihat beribadah berdampingan, membuat barisan saf jemaah yang menjadi formasi yang dihormati dalam melakukan salat, untuk pertama kalinya sejak pandemi berlangsung tahun lalu.

Sementara langkah-langkah jarak sosial dicabut, pihak berwenang mengatakan bahwa pengunjung harus sudah divaksin lengkap demi menekan penluaran virus corona dan harus terus memakai masker di halaman masjid.

Selain itu, Kakbah masih tetap tertutup dan di luar jangkauan.

Pada Agustus 2021 lalu, Arab Saudi telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mulai kembali membuka pelaksanaan ibadah umrah bagi jemaah dari negara lain yang sudah divaksin.

Umrah dapat dilakukan kapan saja dan biasanya menarik jutaan orang dari seluruh dunia, seperti halnya haji tahunan.

Ibadah ini dilakukan oleh umat Muslim yang berbadan sehat dan mampu, setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Jamaah bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (26/7/2019). Jemaah tetap memenuhi Masjidil Haram meski cuaca di Makkah sedang pada puncak panas dengan suhu mencapai 48 derajat celsius.
Jamaah bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (26/7/2019). Jemaah tetap memenuhi Masjidil Haram meski cuaca di Makkah sedang pada puncak panas dengan suhu mencapai 48 derajat celsius. (TRIBUNNEWS/HUSEIN SANUSI)

Pada Juli 2021, hanya sekitar 60.000 orang yang sudah divaksin yang diizinkan untuk mengikuti haji tahunan yang kapasitasnya sangat diperkecil.

Pandemi Covid-19 sangat mengganggu ibadah umat Muslim di Tanah Suci.

Di sisi lain, pelaksanaan umrah dan haji biasanya menjadi sumber pendapatan utama bagi Kerajaan Arab Saudi, yang jika digabung bisa mencapai 12 miliar dolar AS per tahun.

Menjadi tuan rumah bagi ibadah umat Muslim dunia juga menjadi prestise bagi penguasa Arab Saudi, di mana menjaga situs-situs paling suci umat Islam menjadi sumber legitimasi politik mereka yang paling kuat.

Kerajaan yang dulu tertutup itu mulai mengeluarkan visa turis yang mengizinkan warga negara asing untuk melakukan tidak hanya sekadar ziarah untuk pertama kalinya pada 2019.

Kebijakan ini menjadi bagian dari dorongan ambisius untuk mengubah citra global Arab Saudi sekaligus mendiversifikasi pendapatan.

Antara September 2019 dan Maret 2020, sekitar 400.000 visa turis itu telah dikeluarkan oleh Arab Saudi.

Namun, pandemi Covid-19 menghancurkan momentum itu saat perbatasan-perbatasan negara ditutup.

Kemudian, Kerajaan Arab Saudi kembali perlahan-lahan membuka diri, dan mulai menyambut turis asing yang divaksin Covid-19 sejak 1 Agustus.

Arab Saudi juga mengumumkan bahwa penggemar olahraga yang telah divaksin penuh akan diizinkan untuk menghadiri acara di semua stadion dan fasilitas olahraga lainnya mulai Minggu hari ini, lapor SPA.

Disebutkan pula bahwa masker di sebagian besar ruang terbuka tidak lagi diwajibkan.

Sejauh ini, Arab Saudi telah mencatat lebih dari 547.000 kasus infeksi Covid-19 dan 8.760 kasus kematian.

Sumber: Channel News Asia & The Straits Times

(TribunTernate.com/Ron/Rizki A)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved