Terjadi Lonjakan Kasus, Negara Uni Eropa Timur Kembali Terapkan Lockdown: 'Ini Benar-Benar Bencana'
Akibat capaian vaksinasi rendah, negara-negara Uni Eropa Timur kembali alami lonjakan kasus Covid-19 hingga terapkan lockdown ketat. Apa yang terjadi?
TRIBUNTERNATE.COM - Virus corona kembali muncul di timur Uni Eropa, di wilayah-wilayah yang tingkat vaksinasi Covid-19 nya rendah.
Hal tersebut membuat sejumlah negara di timur Uni Eropa kembali melakukan lockdown ketat.
Latvia
Negara Latvia, menjadi negara pertama dalam blok itu yang kembali menutup sebagian ekonominya karena lonjakan kasus Covid-19.
Latvia mencatatkan kasus Covid-19 harian tertinggi di dunia dalam seminggu terakhir.
Tingginya angka kasus harian Covid-19 membuat kapasitas rumah sakit terancam penuh oleh pasien-pasien virus corona.
Untuk bulan depan, negara Baltik berpenduduk 1,9 juta orang itu akan menutup bar dan toko.
Tak hanya itu, mereka juga akan memberlakukan jam malam dan melanjutkan pembelajaran jarak jauh untuk para siswa.
Perdana Menteri (PM) Latvia menyatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat selama empat minggu.
Baca juga: Covid-19 Indonesia Membaik, China Justru Terkena Wabah Baru, Batalkan Penerbangan dan Tutup Sekolah
Baca juga: Capaian Vaksinasi Rendah, Rusia Catat Rekor 1.015 Orang Meninggal dalam Sehari karena Covid-19
"Selama empat minggu, kita semua akan masuk ke rezim yang lebih ketat," kata Perdana Menteri Krisjanis Karins setelah pemerintahnya mengonfirmasi aturan lockdown terbaru.
"Namun, pada 15 November, kami akan kembali ke situasi hari ini, yang sudah relatif terbatas untuk mereka yang belum divaksinasi," imbuhnya.
PM Latvia juga telah menanggapi peringatan dari sektor kesehatan yang mengatakan bahwa tingkat kritis 1.500 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit akan terjadi di awal minggu ini.
Meskipun beberapa pembatasan sudah diterapkan di awal bulan ini, namun kepercayaan masyarakat Latvia terhadap pemerintah tidaklah tinggi.
Baru-baru ini, sampul majalah berita mingguan di Latvia, yakni "Ir", menampilkan tiruan PM Karins yang berdiri di sebelah Grim Reaper, seorang tokoh atau figur yang mewakili kematian.
Tak hanya di Latvia, kondisi pandemi Covid-19 di negara-negara tetangga Latvia juga diprediksi akan sama seperti negara itu.
Diwartakan oleh The Straits Times, Estonia, negara tetangga Latvia, mengatakan bahwa negaranya mungkin akan menyusul Latvia, jika situasi di sana menjadi jauh lebih buruk.
Rumania
Sementara itu, Rumania telah meminta bantuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah kasus kematian dan kasus Covid-19 baru di negaranya mencapai rekor.
Diketahui, hanya ada kurang dari sepertiga penduduk Rumania yang sudah divaksinasi Covid-19.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Syarat Penerbangan Terbaru Masuk Indonesia: Tes PCR, Karantina, dan Vaksin
Baca juga: Menkes Sebut Indonesia Sudah Miliki Kekebalan Covid-19, Kemenkes Siapkan Survei Antibodi
Situasi paling genting mungkin terjadi di Rumania, di mana para pejabat akhir-akhir ini menyamakan kondisi ini dengan Italia, saat virus pertama kali tiba tahun lalu.
Apalagi, Rumania saat ini sedang terperosok dalam krisis politik yang mempersulit upaya pencarian dan pengimplementasian solusi.
Presiden Rumania, Klaus Iohannis mengumumkan pada Rabu (20/10/2021) bahwa sekolah akan ditutup selama dua minggu mulai Senin.
Sementara itu, akan ada pula jam malam bagi orang-orang yang belum divaksinasi Covid-19.
Penggunaan masker akan kembali diwajibkan di semua penjuru kota, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
"Kami melihat gelombang baru pandemi dalam ayunan yang kuat," kata Presiden Iohannis.
"Ini benar-benar bencana," lanjutnya.
Bulgaria
Kondisi yang tidak jauh lebih baik juga terjadi di Bulgaria, negara bagian Uni Eropa yang paling sedikit divaksinasi dengan hanya seperlima dari populasi yang sudah divaksinasi.
Pemerintah di sana membatasi orang-orang yang bisa mengunjungi restoran, toko, dan galeri. Beberapa sekolah juga akan ditutup.
Baca juga: Hampir 52 Persen dari Target Sasaran, 107 Juta Penduduk Indonesia Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Satu
Baca juga: Kasus Harian Turun di Bawah 100, Arab Saudi Longgarkan Pembatasan Covid-19, Masker Tak Lagi Wajib
Pada Rabu (20/10/2021), ratusan orang melakukan protes di beberapa kota, memblokir jalan-jalan di pusat Ibu Kota Bulgaria, Sofia.
Dari aksi protes itu, satu orang telah ditahan.
Beberapa partai politik di Bulgaria juga menyerukan agar Menteri Kesehatan mundur.
Selain itu, serikat pekerja pun menyerukan bahwa langkah-langkah terbaru yang dilakukan pemerintah melanggar undang-undang perburuhan.
Sementara itu, di Polandia, pihak berwenang sedang memantau peningkatan beban kasus dan akan memutuskan di akhir minggu tentang langkah-langkah "drastis", jika situasinya terus memburuk.
(TribunTernate.com/Ron)