Aniaya Anak Buahnya, Kapolres Nunukan AKBP SA Dimutasi oleh Kapolda Kaltara
Kapolda Kalimantan Utara Irjen Bambang Kristiyono melakukan mutasi Kapolres Nunukan AKBP SA buntut kasus dugaan penganiayaan terhadap Brigadir SL.
TRIBUNTERNATE.COM - Kasus penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap anak buahnya, Brigadir SL, tengah menjadi sorotan.
Apalagi, video penganiayaan itu sempat beredar viral di media sosial.
Kini, Kapolda Kalimantan Utara Irjen Bambang Kristiyono resmi melakukan mutasi Kapolres Nunukan AKBP SA buntut kasus dugaan penganiayaan terhadap Brigadir SL.
AKBP SA kini digantikan oleh AKBP Ricky Hadiyanto.
Adapun AKBP Ricky sebelumnya menjabat Kasubbidpaminal Bidpropam Polda Kaltara.
Mutasi itu berdasarkan nomor : Sprin/952/X/KEP/2021 yang ditandatangani oleh Kapolda Kaltara Irjen Bambang Kristiyono.
Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmad membenarkan adanya surat telegram tersebut.
"Kapolres Nunukan sementara dinonaktifkan dahulu," kata Budi saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).
Dalam surat telegram itu, AKBP SA diminta untuk menyerahkan tugas dan tanggungjawab jabatan Kapolres Nunukan Polda Kaltara kepada Kapolda Kaltara.
Selanjutnya, AKBP SA diminta melaksanakan tugas sebagai Pamen Biro SDM Polda Kaltara dalam rangka pemeriksaan terkait video viral pemukulan terhadap personel Polres Nunukan Polda Kaltara.

Baca juga: Fadjroel Rachman Jadi Dubes RI, Pengamat: Ada Kecenderungan Kursi Jubir Presiden Dikosongkan
Baca juga: 100 Ribu Unit Mobil Tesla Dipesan, Kekayaan Elon Musk Melonjak Rp509 Triliun dalam Sehari
Baca juga: Daftar Instansi yang Masuk Rekonsiliasi Hasil SKD CPNS 2021 Tahap I pada 29-30 Oktober 2021
Video Penganiayaan Sempat Viral
Diberitakan sebelumnya, sebuah video dugaan penganiayaan Kapolres Nunukan AKBP SA terhadap salah satu anggotanya di sebuah acara kemanusiaan.
Video itu pun kemudian tersebar dan viral di media sosial.
Video berdurasi 43 detik tersebut menunjukkan bahwa peristiwa penganiayaan itu saat kegiatan baksos Akabri 1999 Peduli.
Adapun video itu juga tertera waktu peristiwa itu diduga terjadi pada 21 Oktober 2021.