Virus Corona
Direktur Bio Farma Jelaskan Harga Reagen Test Kit PCR Rp90.000,00: Ada Komponen yang di Luar Kendali
Dalam pelayanan test PCR, kontribusi produk Bio Farma hanya berkisar antara 31 hingga 34 persen dari seluruh komponen pelayanan pemeriksaan PCR.
Hal itu karena ada beberapa komponen lainnya yang dapat mempengaruhi harga tersebut.
Mulai dari RNA kit ekstraksi, Bahan Material Habis Pakai (BMHP), Alat Pelindung Diri (APD), hingga biaya operasional maupun layanan dari masing-masing laboratorium.
"Grup Holding BUMN Farmasi pun selalu mengikuti arahan dan mendukung upaya pemerintah dengan segera menetapkan harga layanan tes swab PCR sebesar Rp 275.000 untuk pulau Jawa dan Rp 300.000 di luar pulau Jawa," jelas Honesti.
Ini mengindikasikan perusahaan farmasi ini mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam penetapan harga PCR.
"Dan kami akan selalu berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pengetesan yang berkualitas, dengan harga terjangkau," papar Honesti.
Baca juga: Pangeran Harry Sebut Istilah Megxit sebagai Istilah Misoginis yang Ditujukan pada Meghan Markle
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR RI: Harga Tes PCR Seharusnya Bisa Lebih Rendah daripada Sekarang Ini
Baca juga: Erick Thohir Diduga Terlibat Bisnis PCR: Didesak untuk Dicopot, Disebut Wajar kena Tuding
Ia menekankan bahwa sejauh ini, pihaknya telah melakukan inovasi melalui pembuatan Reagen kit PCR secara mandiri, langkah ini dimulai sejak Agustus 2020.
Melalui penerapan beberapa upaya efisiensi dan peningkatan kapasitas produksi serta optimalisasi fasilitas produksi eks flu burung, maka dari sebelumnya hanya menghasilkan kapasitas awal sebanyak 1,2 juta tes satuan dari Reagen per bulan, kini telah menghasilkan 2 juta tes per bulan pada Agustus 2021.
Nah, peningkatan kapasitas inilah yang menjadi salah satu faktor utama yang dapat menurunkan harga reagen Bio Farma, dari sebelumnya Rp 250.000 menjadi Rp 113.636.
Selain itu, Honesti juga menuturkan bahwa pihaknya juga terus berupaya mengoptimalisasi fasilitas produksi.
Hasilnya pun dapat meningkat hingga mencapai 5 juta test per bulan pada Oktober 2021.
Capaian ini tentunya dapat mempengaruhi harga reagen Bio Farma dari Rp 113.636 pada Agustus 2021, menjadi Rp 90.000 pada Oktober 2021.
Ia pun berharap dengan menurunnya harga reagen ini, permintaan pun akan meningkat.
"Harapannya, dengan meningkatnya permintaan, kita bisa meningkatkan kapasitas produksi dan upaya-upaya efisiensi yang dapat dilakukan di masa yang akan datang," kata Honesti.
Memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 45 persen, diharapkan reagen ini bisa menjadi pilihan user dan permintaan meningkat untuk mengimbangi penggunaan produk impor saat ini yang masih tergolong tinggi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Reagen Kit PCR Turun Jadi Rp 90 Ribu, Berikut Penjelasan Dirut Bio Farma