Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pengurus MUI Terjerat Kasus Terorisme, Pengamat Desak MUI untuk Mempertegas Fatwa tentang Terorisme

Ada pengurus MUI Pusat yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, pengamat meminta MUI mempertegas Fatwa MUI tentang terorisme.

YouTube/Rohis Al-Mahkamah
Ahmad Zain An-Najah. Ada pengurus MUI Pusat yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, pengamat meminta MUI mempertegas Fatwa MUI tentang terorisme. 

TRIBUNTERNATE.COM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap salah satu anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ahmad Zain An-Najah, pada Selasa (16/11/2021) terkait kasus terorisme.

Ahmad Zain An-Najah tidak sendiri, di tempat terpisah diamankan pula Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah dan seorang warga Bekasi bernama Anung Al-Hamad.

Ustaz Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung AL-Hamad diduga terlibat kelompok teroris Jemaah Islamiyah (JI).

Kini, ketiganya sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Pasca-penangkapan dan penetapan sebagai tersangka oleh Densus 88 Antiteror Polri, Dewan Pimpinan MUI pun menonaktifkan Ahmad Zain An-Najah dari kepengurusan.

Penangkapan anggota pengurus MUI Pusat oleh Densus 88 Antiteror Polri atas dugaan kasus terorisme ini pun mendapat tanggapan dari Pengamat Terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib.

Menyikapi adanya penangkapan terkait perkara radikal tersebut, Ridlwan meminta kepada jajaran pimpinan MUI segera memperbaiki dengan mempertegas Fatwa MUI tentang terorisme.

"Hal itu menunjukkan JI hebat melakukan strategi kamuflase. Sudah saatnya Fatwa MUI tentang terorisme diperbaiki dengan lebih tegas," kata Ridlwan kepada Tribunnewscom, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: MUI Nonaktifkan Ahmad Zain An-Najah dari Kepengurusan setelah Ditangkap Densus 88

Baca juga: Tetapkan Uang Kripto Haram dan Tidak Sah Diperjualbelikan, Ini Penjelasan MUI

Lebih lanjut, Ridlwan menilai, penangkapan yang dilakukan Tim Densus 88 terhadap Ustaz Ahmad Zain An-Najah dan beberapa pemuka agama lainnya, merupakan upaya yang baik bagi MUI.

Sebab dirinya beranggapan, penangkapan ini bisa menjadi pengingat bagi MUI untuk dapat melakukan screening terhadap anggota baru maupun para pengurus ke depannya.

"Penangkapan Densus 88 justru baik untuk MUI. Polisi tidak menarget lembaga tetapi orang yang memang tersangkut dengan tindak pidana terorisme," bebernya.

Ustaz Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al-Hamad
Ustaz Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah, dan Anung Al-Hamad (Instagram @faridokbah_official/muhammadiyahcileungsi.org/nurulhudakaffah.com)

Tak hanya itu, kata Ridlwan, penangkapan terhadap Ahmad Zain An-Najah serta Ustaz Anung Al-Hamat dan Ustaz Farid Okban juga akan menjadi peringatan bagi Kementerian hingga Organisasi Masyarakat dalam merekrut anggota.

Dinilai penting kata dia, untuk melakukan penyeleksian ulang dengan memfokuskan terkait pemahaman ideologi.

"Penangkapan ini juga menjadi alarm dan warning bagi Kementrian, BUMN dan Ormas lain untuk berhati hati dalam melakukan rekruitmen anggota maupun terhadap anggota lama yang mungkin saja seorang penyusup. Harus dilakukan screening ulang ideologi," ucap Ridlwan.

Baca juga: Jadi Tersangka Terorisme, Ini Peran Ustaz Farid Okbah, Anung Al-Hamad, dan Ahmad Zain An-najah di JI

Baca juga: Ditangkap Densus 88, Ustaz Farid Okbah, Zain An-Najah & Anung Al-Hamad Ditetapkan Jadi Tersangka

Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap Ahmad Farid Okbah, Zain An-Najah dan Anung Al-Hamad atas dugaan tindak pidana terorisme di daerah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (16/11/2021) pagi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved