Virus Corona
WHO: Belum Diketahui Apakah Omicron Menular Lebih Cepat atau Gejalanya Lebih Parah
Update terbaru dari WHO pada Minggu (28/11/2021) menyebutkan, masih belum jelas apakah virus corona Omicron lebih menular dibandingkan varian Delta.
Sementara, ada lebih banyak negara yangmemberlakukan pembatasan perjalanan demi mengantisipasi varian baru tersebut.
WHO mengatakan masih belum diketahui apakah Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, lebih menular daripada varian virus corona yang lain, atau apakah varian itu menyebabkan gejala yang lebih parah.
"Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin karena meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik," kata WHO.
Sementara itu, WHO juga mengatakan memahami tingkat keparahan Omicron "akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu".
Baca juga: Omicron Masuk Variant of Concern, Produsen Vaksin Ramai Kaji Efikasi terhadap Varian Baru Covid-19
Baca juga: Vaksin Hanya Kurangi Penularan Varian Delta 40%, WHO Tegaskan Masyarakat Harus Tetap Jaga Prokes
Teridentifikasinya varian Omicron pun memicu alarm global.
Sejumlah negara di seluruh dunia bergegas untuk memberlakukan pembatasan perjalanan baru dan penjualan pasar, khawatir varian tersebut dapat kebal terhadap vaksin.
Munculnya Omicron juga membatalkan pembukaan kembali ekonomi yang baru saja bangkit setelah pandemi global berlangsung selama dua tahun.
Diwartakan Channel News Asia, Inggris mengatakan akan mengadakan pertemuan mendesak dengan para menteri kesehatan negara G7 pada Senin hari ini untuk membahas perkembangan varian tersebut.
Otoritas Kesehatan Belanda mengatakan, 13 kasus varian Omicron terdeteksi di antara orang-orang dalam dua penerbangan yang tiba di Amsterdam dari Afrika Selatan pada Jumat (26/11/2021).
Pihak berwenang telah melakukan tes terhadap lebih dari 600 penumpang pada dua penerbangan itu dan telah menemukan 61 kasus virus corona, kemudian mengetesnya lagi untuk mendeteksi varian baru.
"Ini mungkin puncak gunung es," kata Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge kepada wartawan di Rotterdam.
Omicron berpotensi lebih menular daripada varian virus corona sebelumnya.
Kini, Omicron telah terdeteksi di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, dan Afrika Selatan.
Banyak negara yang memberlakukan larangan atau pembatasan perjalanan di Afrika selatan sebagai upaya untuk mencegah penyebarannya.
Dampaknya, pasar keuangan menukik pada Jumat lalu, dan harga minyak jatuh.