Virus Corona
Sebagian Besar Kasus Omicron Terjadi pada Orang yang Sudah Vaksinasi Covid-19 Dosis Lengkap
Pejabat Kesehatan Inggris menyatakan, lebih dari setengah dari total orang yang terkena varian Omicron di Inggris, telah menjalani vaksinasi lengkap.
Akan tetapi, UKHSA mengatakan bahwa sebagian besar kasus memiliki tanggal spesimen yang sangat baru dan ada jeda antara timbulnya infeksi, rawat inap, dan kematian.
UKHSA juga telah mengeluarkan peringatan "merah" tertinggi terhadap varian baru ini karena kemampuan teoritisnya yang berdasarkan mutasinya, kemampuannya menghindari vaksin dan kekebalan yang didapat secara alami.
Hal ini juga memberi peringatan bahwa varian tersebut bisa juga mengurangi efektivitas perawatan antibodi monoklonal.
Baca juga: WHO: Covid-19 Varian Omicron Timbulkan Risiko Global yang Sangat Tinggi, Negara-Negara Harus Bersiap
Baca juga: Antisipasi Omicron, Luhut Binsar: Pejabat Negara Dilarang Bepergian ke Luar Negeri
Namun demikian, tingkat kepercayaan UKHSA pada peringatan tersebut masih rendah, karena para pejabat masih kekurangan data definitif kunci tentang varian Omicron ini.
"Berkat tingkat cakupan vaksin yang sangat tinggi, kami telah memiliki dinding pertahanaan yang kuat terhadap Covid-19 ketika sebuah varian baru muncul," kata Dr Jenny Harries, Kepala Eksekutif UKHSA, dikutip dari The Guardian.
"Kami bekerja secepat mungkin untuk mengumpulkan lebih banyak bukti tentang dampak apa pun yang mungkin dimiliki oleh varian baru ini, entah itu pada tingkat keparahan penyakit atau efektivitas vaksin."
"Selama kami belum memiliki bukti, kami harus berhati-hati dalam mengambil kesimpulan tentang risiko signifikan apa pun yang akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat," imbunya.
Dr Harries juga mengatakan bahwa pihaknya mencurigai penularan Omicron tidak lagi hanya berasal dari pelaku perjalanan, tetapi juga sudah ditularkan melalui komunitas-komunitas kecil.
(TribunTernate.com/Ron)