Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Pandemi Belum Usai, Muncul Kabar Varian Covid-19 Baru Bernama Delmicron, Perpaduan Delta dan Omicron

Di tengah merebaknya virus corona varian Omicron, muncul kabar potensi varian baru bernama Delmicron, yang merupakan perpaduan Delta dan Omicron.

Christof STACHE/AFP
ILUSTRASI pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit - Dalam foto: Tenaga medis bekerja di unit perawatan intensif dengan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Freising dekat Munich, Jerman selatan, pada 16 November 2021, di tengah pandemi virus corona Covid-19 yang sedang berlangsung. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang terus bermutasi telah berlangsung selama hampir dua tahun.

Selama kurun waktu itu pulalah penelitian terhadap virus corona SARS-CoV-2 beserta mutasi dan turunannya masih dikembangkan demi penanganan pandemi yang lebih efektif.

Saat ini, virus corona varian Omicron menjadi sorotan, sebelumnya varian Delta memancing kekhawatiran global karena keganasannya.

Namun, di tengah merebaknya virus corona varian Omicron, muncul kabar yang menyebut adanya potensi varian baru bernama Delmicron, perpaduan varian Delta dan Omicron.

Dr. Shashank Joshi, anggota gugus tugas Covid-19 Maharashtra India, pada hari Kamis (23/12/2021), mengatakan bahwa lonjakan besar pada kasus Covid-19 di Eropa dan AS kemungkinan besar terjadi karena gabungan dua varian virus yang paling dominan saat ini, yaitu Delta dan Omicron.

Baca juga: Penelitian: 3 Dosis Vaksin Sinovac Gagal Melindungi Seseorang dari Infeksi Covid-19 Omicron

Baca juga: Studi Tunjukkan Risiko Rawat Inap Kasus Infeksi Varian Omicron Lebih Ringan daripada Delta

Baca juga: Kemenkes RI Pastikan Kedelapan Kasus Omicron Bisa Ditangkal di Karantina, Belum Menyebar Keluar

Dilansir India Times, Joshi menyebut faktor-faktor seperti sistem kekebalan yang lemah, usia tua, serta penyakit bawaan bisa meningkatkan risiko tertular Delta dan Omicron. Daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah juga lebih berisiko.

Secara umum, pasien yang diserang varian Delmicron menderita gejala yang sama dengan varian Delta dan Omicron.

Di antaranya suhu tubuh yang tinggi, batuk terus-menerus, kehilangan penciuman atau perasa, sakit kepala, pilek, dan sakit tenggorokan.

Sejauh ini diketahui bahwa varian Delta menyebabkan gejala yang lebih parah. Sementara, Omicron cenderung menimbulkan gejala ringan atau tanpa gejala, tetapi bisa menular lebih cepat.

Baca juga: BEI Sebut Garuda Indonesia Terancam Delisting dari Bursa, Ini Kata Wakil Menteri BUMN

Baca juga: Resmi Jadi Ketua Umum PBNU, Ada 3 PR Besar yang Harus Dibereskan Gus Yahya

Menurut laporan IANS (Indo-Asian News Service), kombinasi dua varian tersebut di Eropa telah berdampak pada orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

"Meskipun infeksi Covid-19 biasanya hanya melibatkan satu galur (strain) mutan, dalam kasus yang sangat jarang, ada kemungkinan dua galur menyerang pada saat yang bersamaan," ungkap IANS, mengutip pernyataan Namita Jaggi dari Rumah Sakit Artemis, Gurgaon, India.

Jaggi menambahkan, kemungkinan koinfeksi lebih tinggi ketika seseorang terpapar ke kerumunan besar di mana orang-orang bisa membawa varian yang berbeda.

Sementara itu, menurut Dipu TS dari Rumah Sakit Amrita India, kemungkinan keduanya bergabung menjadi strain super adalah sulit, karena ko-eksistensi keduanya tidak bersifat simbiosis dan lebih antagonistik.

Artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul Beredar Kabar Kemunculan Delmicron, Perpaduan Virus Corona Varian Delta dan Omicron

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beredar Kabar Kemunculan Varian Baru Bernama Delmicron, Perpaduan Delta dan Omicron

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved