Vaksinasi Covid19
Satgas Imunisasi IDAI Ungkap 4 Alasan Mengapa Anak Usia 6-11 Tahun Harus Divaksin Covid-19
Anak-anak bisa menjadi sumber penularan bagi sekitarnya. Dan ini dapat berdampak tidak baik jika di sekitarnya ada yang memiliki komorbid.
"Saat ini juga ada beberapa daerah melakukan vaksinasi biasa, bulan imunisasi anak sekolah. Kalau seseorang anak baru mendapatkan vaksinasi, maka jarak pemberian vaksin Covid-19 itu minimal 14 hari," ungkapnya pada kanal YouTube Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) -KPCPEN, Jumat (24/12/2021).
Misalnya, seorang anak baru saja mendapatkan vaksin Covid-19. Berarti baru 14 hari selanjutnya si anak bisa mendapatkan vaksin Influenza.
"Ini hanya jaga-jaga Misalnya ada efek samping demam, itu bisa dijustifkasi karena vaksin yang mana," kata dr Mei menambahkan.
Yang paling penting untuk dipastikan adalah anak dalam kondisi sehat. Kalau anak dalam keadaan demam, maka vaksin bisa ditunda sementara waktu.
"Kalau anakmya baru batuk pilek ya ditunda karena saat ini agak susah melihat demam batuk pilek, karena biasa Covid-19. Kemudian kalau baru kontak dengan kasus aktif, dia harus isolasi selama 14 hari," kata dr Mei menambahkan.
Kemudian dr Mei mengingatkan pada orangtua untuk tidak memberikan obat paracetamol sebelum pemberian vaksinasi Covid-19.
"Karena tidak semua anak akan ada efek samping. Dan mungkin dapat mengurangi efikasi vaksin," tegas dr Mei.
Di sisi lain, orangtua harus menyampaikan secara jujur hasil scanning. Selanjutnya, meskipun sangat jarang terjadi, usai vaksin kemungkinan ada reaksi berat. Dan itu muncul dalam 15 menit pertama.
"Setelah divaksin nanti akan didata, sambil menunggu 15 menit kalau ada efek samping petugas kesehatan siap untuk menangani ini," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Empat Alasan Mengapa Anak Usia 6 Tahun Keatas Harus Divaksin Covid-19