Polemik Tanah di Desa Wadas, Seknas Ganjar Pranowo: Ada Pihak yang Sengaja Mempolitisir
Ketua Umum DPN Seknas Ganjar mengatakan polemik pembebasan lahan Desa Wadas seolah membuka tabir dugaan politisasi dari kelompok anti-pemerintah.
TRIBUNNTERNATE.COM - Relawan Seknas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara mengenai viralnya nama Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, akhir-akhir ini terkait kasus pembebasan lahan warga untuk penambangan batu andesit.
Kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Ganjar, Teddy Mulyadi, hal itu seolah membuka tabir adanya dugaan politisasi yang dilakukan oleh kelompok anti-pemerintah.
Bahkan, menurutnya ada upaya membenturkan pemerintah dengan masyarakat.
"Saat pemerintah sibuk menangani pandemi yang angka positifnya terus menaik, ada pihak-pihak yang dengan sengaja mempolitisir kasus tanah di Desa Wadas untuk menggoyang pemerintah," kata Teddy Mulyadi dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Kemudian, Kepala Desa Wadas mengatakan bahwa sebagian besar warga Kecamatan Bener mendukung proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener.
Namun, mereka justru diteror oleh oknum-oknum tertentu, baik dalam bentuk pengancaman dengan senjata tajam, pengucilan sosial hingga perusakan fisik.
"Dari 429 pemilik lahan, 350 sudah siap membebaskan tanah. Itu sudah lebih dari 80 persen warga," kata Kepala Desa Wadas, Kecamatan Bener, Fahri Setyanto.
Baca juga: Dirut Krakatau Steel Silmy Karim Diusir dari Rapat, Formappi Sebut DPR Arogan, Ini Kronologinya
Baca juga: Ditanya Soal Maju Pilpres 2024, AHY: Masih Terlalu Dini, Saya Masih Dapat Amanah Benahi Partai
Baca juga: Sejak 2016, Hubungan Sosial Warga Desa Wadas Renggang akibat Pro Kontra Tambang Batu Andesit
Diduga ada oknum yang dengan memanfaatkan kekeruhan masalah di Desa Wadas untuk mendiskreditkan pemerintah.
Padahal, tujuan pemerintah itu baik. Ditangkapnya segelintir masyarakat yang kontra membuat masalah kian memanas.
Bupati Purworejo Agus Bastian pun menduga ada provokator yang dengan sengaja memanas-manasi situasi.
Sementara itu, Teddy Mulyadi menolak bila dikatakan aparat kepolisian represif menangani masalah tersebut.
"Penangkapan beberapa oknum yang menolak pembangunan Bendungan Bener semata untuk membuat suasana kondusif dan bendungan tersebut merupakan proyek strategis nasional pemerintah yang juga untuk rakyat," terangnya.
Dirinya juga menilai sikap Ganjar Pranowo yang langsung mendatangi warga Desa Wadas, baik yang pro maupun kontra, merupakan sikap pemimpin yang peduli terhadap rakyatnya.
"Pak Ganjar mau menunjukkan bahwa pro dan kontra adalah hal biasa dalam kehidupan berdemokrasi. Intinya, bagaimana bisa mengkomunikasikan dan menjembatani kepada semua pihak agar memahami bahwa pemerintah ingin agar rakyatnya bisa hidup lebih sejahtera," ujar Mulyadi.
Dengan dibangunnya Bendungan Bener, kata pria yang juga menjabat Direktur Politik Lembaga Pengkajian Informasi Pembangunan Bangsa (LPIPB) ini, maka pengairan untuk sawah di daerah tersebut lebih terjamin.
Baca juga: Hakim Tolak Tuntutan Hukuman Mati dan Kebiri Kimia pada Herry Wirawan, Apa Alasannya?
Baca juga: Herry Wirawan Lolos dari Hukuman Mati dan Kebiri Kimia, KPAI: Penegakan Hukum Harus Dilakukan