Penipuan Berkedok Pre-Order Minyak Goreng di Bandung: Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran
Dalam penipuan ini, puluhan ibu-ibu yang bermaksud memborong minyak goreng dengan harga murah menjadi korban.
"Pada Januari awal, saya bilang mau nyuruh orang buat nagih ke pelaku. Tapi, kemudian dia transfer Rp 8 juta sama Rp 2 juta, jadi masih ada sisa Rp 8 juta lagi," katanya.
Ayu mengaku sudah berulangkali berusaha menemui IR dengan mendatangi rumahnya di kawasan Panyilekan, Kota Bandung.
Namun, IR tak pernah ada.
"Kami curiga dia sedang mencari mangsa ke daerah lain supaya bisa nutupi ke korban yang di sini," katanya.
Ayu mengatakan, sejauh ini total ada 22 orang yang menjadi korban IR termasuk dirinya. Besar kerugiannya, kata Ayu, bervariasi.
"Paling besar sampai ratusan juta. Pokoknya, utang pelaku kepada ke-22 korban, totalnya sampai Rp 1,6 miliar. Korban rata-rata orang sini (Bandung), paling jauh itu di Garut, di Limbangan," ujarnya.
Ayu mengaku sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Cileunyi.
"Kami sudah lapor ke Polsek Cileunyi bareng sama yang lain, lima orang. Ada juga yang lapor ke Polsek Limbangan. Pelaku sempat datang satu kali pas panggilan, selanjutnya tidak datang lagi, menghilang," katanya.
Menurut Ayu, pelaku bukanlah seorang pengusaha.
"Dia ibu rumah tangga biasa, usianya juga masih muda sekitar 25-26 tahunan," katanya.
Baca juga: Gubernur Sumut Tanggapi Temuan 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng di Deliserdang: Jangan Buat Gaduh
Langganan
Modus pelaku memenuhi pemesanan pertama pada para korbannya juga diungkapkan Iros Mawarni.
Kerugiannya akibat pemesanan dengan sistem pre-order kepada pelaku mencapai Rp 65 juta.
Iroh mengaku percaya karena sudah berlangganan kepada IR sejak November 2021, dan di awal pembelian, IR tak pernah ingkar janji, selalu memenuhi pesanan Iros.
"Saya mulai ikut PO (pre-order) diakhir November, itu lancar sudah tujuh kali pengiriman saya. Misalkan, masuk PO Senin, Rabu sudah dikirim. Cuma mandegnya pas akhir Desember itu, bareng semuanya," ujar Iros.