Penipuan Berkedok Pre-Order Minyak Goreng di Bandung: Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran
Dalam penipuan ini, puluhan ibu-ibu yang bermaksud memborong minyak goreng dengan harga murah menjadi korban.
Alasan yang diberikan IR pun, kata Iros, sama karena barangnya kosong di gudang. Iros sudah meminta pengembalian uang sejak tiga pekan lalu, namun hingga kemarin belum sepeserpun yang ia terima.
"Janjinya mau pengembalian dana biar sama-sama enak, soalnya saya juga menjual ke konsumen. Konsumen saya tidak sabar, minta uangnya kembali, makanya minta return dana," katanya.
Namun, berbeda dengan tetangganya, Ayu, Iros memilih menunda laporannya ke polisi.
"Saya masih banyak urusan dan karena sebagian sudah ada yang melapor, kalau saya belum," ujarnya.
Ia berharap, pelaku memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang para korban dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Terakhir kontak sama saya 5 Februari 2022. Saat itu saya hubungi dia melalui medsos, masih aktif, tapi ternyata sekarang sudah tidak aktif," ujarnya.
Royal
Berbeda dengan Iros, korban lainnya, Safitri Agustini, warga Rancaekek, mengaku terakhir berhasil berkomunikasi dengan IR pada 26 Januari lalu.
Saat itu, pelaku sudah ganti nomor. Setelah itu, pelaku tak bisa lagi dihubungi.
Safitri juga mengaku mempercayai pelaku karena biasanya pengiriman barangnya lancar.
"Saya awal ikut itu pada 13 Desember 2021, sistemnya pembayaran penuh. Sampai tujuh kali pesan, pengiriman barang lancar. Tetapi, pemesanan ke delapan, mandek," ujarnye melalui telepon.
Safitri mengaku tak pernah menyangka IR akan berbuat seperti itu.
"Saya itu teman dekatnya. Saya sampai jatuh sakit karena memikirkan kasus ini. Saya juga memikirkan bagaimana cara mengembalikam uang ke konsumen saya, karena saya kan sistemnya mengumpulkan uang konsumen lalu dikasihkan ke pelaku. Nah, sekarang konsumen saya enggak mau tahu minta uang balik," katanya.
"Pelaku ini padahal sosok yang baik banget. Orangnya baik, dengan teman royal dan enggak sayang untuk jajankan dan belikan apapun."
Hal serupa dikatakan S, warga Cibiru Hilir, yang juga menjadi korban. Ia juga mengaku kaget karena selama ini pelaku yang ia kenal adalah sosok yang baik.