Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Penipuan Berkedok Pre-Order Minyak Goreng di Bandung: Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran

Dalam penipuan ini, puluhan ibu-ibu yang bermaksud memborong minyak goreng dengan harga murah menjadi korban.

Tribunternate.com/Randi Basri
ILUSTRASI deretan minyak goreng di rak swalayan. Penipuan berkedok pre-order minyak goreng terjadi di Bandung, Jawa Barat. Dalam penipuan ini, puluhan ibu-ibu yang bermaksud memborong minyak goreng dengan harga murah menjadi korban. 

"Enggak nyangka ya. Tapi ternyata dia bermuka dua. Padahal orangnya baik. Bahkan, yang tertipu pun sahabat-sahabat akrabnya hingga saudaranya. Kita tertipu oleh karakter baiknya. Jadi, enggak nyangka. Dia pinter mencari korban orang terdekat yang tahu dia," ujarnya.

Seperti yang lain, S juga mengaku, ia juga tergiur ikut membeli karena harganya yang murah.

"Saat itu dia menawarkan minyak murah Rp 29 ribuan. Saya tergiur dong hingga memesan sampai 500 karton minyak goreng dan lancar. Tetapi lalu dia enggak kirim-kirim lagi. Dia pun jadi sulit dihubungi," ujarnya.

Para korban yang tergabung dalam satu grup WhatsApp, menurut S, sempat beberapa kali mencari pelaku ke kediamannya.

"Tapi enggak ada titik terang," ujarnya.

Minyak-minyak yang ia pesan pada pelaku, ujar S, adalah minyak yang akan ia jual kembali.

"Tapi sekarang jadi enggak jelas," ujarnya,

Belum Lapor

Kapolsek Cileunyi, Kompol Wahyo, mengaku belum ada laporan dari masyarakat yang mengaku menjadi korban penipuan berkedok pemesanan minyak goreng.

"Laporan dari Kanit Rerskrim, [kasus penipuan berkedok pre-order minyak goreng) belum ada. Laporan yang ada adalah kasus penipuan terkait beras. Tapi, itu pun kami limpahkan ke Polresta Bandung," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (23/2/2022).

Wahyo mengatakan, jual-beli dengan pola pre-order, seperti yang dilakukan para korban memang memiliki risiko. Itu sebabnya, para calon pembeli, ujar Wahyo, memang harus lebih berhati-hati dan cermat.

"Jangan sampai pesan banyak, tapi tahunya tertipu," ujarnya.

Menurutnya, saat memberi barang, terutama produk minyak goreng, apalagi dalam jumlah banyak, masyarakat sebaiknya memastikan dulu bahwa barang yang akan mereka beli itu ada wujudnya.

"Di gudang, misalnya. Apalagi, kan sekarang enggak boleh beli [minyak goreng] dalam jumlah banyak karena barangnya terbatas," kata Wahyo.

Jika para korban rugi sampai puluhan bahkan ratusan juta per orangnya, kata Wahyo, itu berarti mereka membeli dalam jumlah yang banyak sekali.

"Jika, katakanlah harga minyak goreng itu Rp 15 ribu per liter, dengan Rp 1,5 juta saja sudah bisa beli 100 liter. Itu saja sudah sangat banyak," ujarnya. (nazmi abdurahhman/nandri prilatama/lutfi ahmad mauludin)

Baca juga: David da Silva Mulai Banjir Sanjungan dari Bobotoh Cantik

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Modus Pre-Order Minyak Goreng Fiktif, Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved