Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jerman hingga Belanda akan Kirim Senjata Anti-Tank dan Rudal untuk Bantu Ukraina

Jerman akan mengirimkan 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari militer Rusia.

Anatolii STEPANOV / AFP
Prajurit Pasukan Militer Ukraina berjalan di sepanjang jalur pada posisi mereka di garis depan dengan separatis yang didukung Rusia, dekat desa Novognativka, wilayah Donetsk pada 21 Februari 2022. 

Selama berminggu-minggu, pemerintah Ukraina terus memohon kepada Jerman untuk membantunya melawan Rusia.

Duta Besar Kyiv untuk Jerman pada Sabtu mendesak Berlin untuk bergabung dengan Belanda dan memasok Ukraina dengan roket pertahanan udara Stinger.

"Akhirnya tiba saatnya untuk membantu kami," kata Andriy Melnyk kepada Reuters dalam sebuah wawancara di kedutaan Ukraina.

"Kami membutuhkan pertahanan udara dan kami membutuhkan zona larangan terbang," jelasnya.

Penolakan keras Berlin untuk menyetujui pengiriman senjata dan keputusan untuk mengirim 5.000 helm, memicu kemarahan dan ejekan.

Wali kota Kyiv Vitali Klitschko bahkan sempat menyebutnya "lelucon".

Sebelumnya, Jerman pada Selasa (22/2/2022) membekukan proyek pipa gas Nord Stream 2 yang dirancang untuk mengangkut gas alam Rusia ke Jerman.

Pada Rabu, Presiden AS Joe Biden menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang bertanggung jawab membangun proyek pipa senilai $11 miliar.

Baca juga: Tepis Isu Melarikan Diri di Tengah Invasi Rusia, Presiden Ukraina Unggah Video: Saya Tetap di Sini

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Sudah Dimulai, Apa Sebenarnya yang Diinginkan Vladimir Putin?

Rusia Ledakkan Pipa Gas di Kharkiv dan Kilang Minyak di Vasylkiv 

Pasukan Rusia meledakkan pipa gas alam di Kota Kharkiv, Ukraina pada Minggu (27/2/2022).

Hal ini diinformasikan Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina.

Dilaporkan Reuters, ledakan berbentuk jamur terekam dalam video yang tersebar di aplikasi Telegram. 

Belum jelas seberapa vital pipa gas yang diledakkan militer Rusia dan apakah ledakan itu dapat mengganggu distribusi gas ke luar kota atau negara.

Meskipun di tengah situasi perang, Ukraina tetap mengirimkan gas alam Rusia ke Eropa.

Menurut laporan AP News, Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi memperingatkan bahwa ledakan tersebut dapat menyebabkan "bencana lingkungan". 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved