Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kecelakaan China Eastern Airlines

Pilot China Eastern Airlines Tak Merespon Panggilan ATC setelah Pesawat Menukik Tajam

Menurut data Flightradar24, pesawat Boeing 737-800 tersebut melesat di udara dengan kecepatan lebih dari 966 km/jam, dan kadang melebihi 1.125 km/jam.

Istimewa via The Ancestory
Pihak berwenang China mengungkapkan bahwa pilot pesawat China Eastern Airlines tidak merespon panggilan dari pengontrol lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC) setelah pesawat menukik tajam, sebelum terjatuh. 

Penyelidikan yang sedang berlangsung akan sulit karena pesawat telah hancur dan medan berbukit serta sulit di daerah pencarian.

Tim penyelamat berada di lokasi kecelakaan pesawat di kota Wuzhou, di wilayah Guangxi selatan China pada Senin 21 Maret 2022.
Tim penyelamat berada di lokasi kecelakaan pesawat di kota Wuzhou, di wilayah Guangxi selatan China pada Senin 21 Maret 2022. (AFP via The Straits Times)

Menurut laporan kantor berita Xinhua, kotak hitam pesawat China Eastern Airlines belum ditemukan.

Tim akan terus mengumpulkan bukti untuk mengetahui dengan pasti penyebab pesawat itu terjatuh.

Sementara itu, menurut laporan South China Morning Post, pihak China Eastern Airlines mengatakan, pesawat Boeing 737 itu memenuhi standar kelaikan udara sebelum lepas landas, dan kondisi teknisnya stabil.

Selain itu, kesembilan awak pesawat diketahui adalah orang-orang yang berpengalaman dan dalam kondisi sehat.

Akibat kejadian ini, Administrasi Penerbangan Sipil China memerintahkan penilaian keamanan selama dua minggu lebih diperketat.

Penilaian keamanan tersebut mencakup biro kontrol lalu lintas udara, maskapai penerbangan, bandara dan organisasi pelatihan penerbangan.

Pada saat yang sama, China Eastern Airlines juga meningkatkan persyaratan awak kokpit, setidaknya pada beberapa jenis pesawat.

Dua kapten senior, dengan seorang instruktur sebagai pemimpin, dan satu co-pilot senior ke depannya diperlukan untuk redundansi keselamatan.

Atau, dua instruktur penerbangan, satu menjadi kapten, dapat bekerja dengan kopilot senior.

Diketahui, menurut laporan dari The Sun, kru yang terlibat dalam kecelakaan pesawat China Eastern Airlines pada Senin lalu, terdiri atas seorang pilot, seorang co-pilot, dan seorang pilot trainee yang duduk di kursi tambahan.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved