PM Australia Hubungi Jokowi, Minta Tuan Rumah Tolak Kehadiran Vladimir Putin di KTT G20 Bali
PM Australia Scott Morrison menghubungi Jokowi untuk meminta kepada tuan rumah G20 agar menolak kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20.
Sejauh ini, pemerintah mengatakan bahwa Australia telah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari 2022.
Di sisi lain, China menggambarkan Rusia sebagai "anggota penting" G20 dan mengatakan tidak ada anggota yang memiliki hak untuk mengusir negara lain, setelah Washington meningkatkan prospek mengecualikan Moskow.

Rencana Kehadiran Putin di G20 Jadi Sorotan
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, rencana Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, pada Oktober 2022 menjadi sorotan media asing.
Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News, BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama "Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali".
Hal tersebut mengutip pernyataan Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova pada Rabu (23/3/2022).
Rencana kehadiran Putin menjadi pusat perhatian lantaran dalam beberapa hari terakhir sejak terjadi perang Ukraina dengan Rusia, muncul seruan dari beberapa negara anggota G20 yang menginginkan agar Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut.
Menanggapi seruan itu, Lyudmila Vorobyova berpendapat bahwa reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.
"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022) seperti dilansir dari Reuters.
Keinginan Amerika dan sekutu Barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.
Sejumlah negara yang tergabung dalam G20 seperti China, India, dan Arab Saudi, kemungkinan akan menggunakan veto untuk membatalkan usul barat tersebut.
Sebagai informasi, veto adalah hak konstitusional penguasa untuk mencegah, menyatakan, menolak, atau membatalkan keputusan. Sementara, Indonesia saat ini dipercaya sebagai presidensi G20.
Acara puncak pertemuan para pemimpin G20 akan dilaksanakan di Bali akhir tahun ini.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Sudah Dimulai, Apa Sebenarnya yang Diinginkan Vladimir Putin?
Baca juga: Satu Lagi Jenderal Rusia Tewas di Wilayah Ukraina, Total 4 Jenderal Rusia Gugur, Pukulan bagi Putin?
Kecaman dari China
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin Kamis (17/3/2022) memberi pernyataan keras tentang gagasan mengecualikan Rusia dari KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali Oktober nanti di bawah presidensi Indonesia.