Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Hati-Hati, Orang yang Terinfeksi Covid-19 dan Flu Secara Bersamaan Berisiko Tinggi Alami Kematian

Orang yang terinfeksi Covid-19 dan flu bersamaan, 4 kali lipat lebih mungkin membutuhkan ventilator saat dirawat dan 2,4 kali lebih mungkin meninggal.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
ILUSTRASI Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit - Orang yang terinfeksi Covid-19 dan flu secara bersamaan berisiko tinggi alami kematian. 

TRIBUNTERNATE.COM - Para peneliti virus corona menganjurkan agar pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit harus dites flu secara rutin.

Hal itu mulai dilakukan setelah sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasi di Lancet mengungkapkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dan flu secara bersamaan berisiko tinggi mengalami kematian.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa individu yang terinfeksi Covid-19 dan influenza secara bersamaan, 4 kali lipat lebih mungkin membutuhkan ventilator saat dirawat dan 2,4 kali lebih mungkin meninggal dunia daripada yang hanya menderita Covid-19 saja.

"Kami menemukan bahwa kombinasi Covid-19 dan flu sangat berbahaya," kata Profesor Kenneth Baillie dari Universitas Edinburgh, Inggris.

"Kami menduga bahwa Covid-19 akan bersikulasi dengan flu, sehingga meningkatkan kemungkinan koinfeksi."

"Itu sebabnya, kami harus mengubah strategi pengujian kami untuk pasien Covid-19 di rumah sakit dan pengujian flu yang lebih luas," imbuhnya seperti dikutip TribunTernate.com dari The Guardian, Senin (28/3/2022).

Penelitian ini mengamati lebih dari 305 ribu pasien Covid-19 yang dirawat inap dan melibatkan para peneliti dari Universitas Edinburgh, Universitas Liverpool, Imperial College London, dan Universitas Leiden di Belanda.

Sebanyak 6.965 pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dan 227 orang di antaranya juga terjangkit virus influenza.

Baca juga: 80 Persen Kasus Kematian Covid-19 di Hong Kong Terjadi pada Orang yang Divaksinasi Sinovac

Baca juga: CEO Moderna Ramalkan akan Ada Varian Covid-19 yang Lebih Berbahaya di Masa Depan

"Kami terkejut bahwa risiko kematian pada orang yang terinfeksi oleh virus flu dan Covid-19 lebih dari dua kali lipat," ujar Profesor Calum Semple dari Universitas Liverpool.

"Sekarang, sangat penting bagi orang-orang untuk divaksinasi penuh dan booster untuk melindungi diri dari kedua virus itu, dan jangan menunggu sampai terlambat," lanjutnya.

Hal tersebut juga ditekankan oleh Profesor Peter Openshaw dari Imperial College London.

"Vaksin yang melindungi terhadap Covid-19 dan flu berbeda, dan orang-orang membutuhnya keduanya."

"Cara pengobatan kedua infeksi ini juga berbeda, sehingga penting untuk menguji virus lain, bahkan pada seseorang yang didiagnosis mengalami infeksi pernapasan dan menjalani perawatan di rumah sakit," terang Openshaw.

Peringatan dari para ilmuwan terkait infeksi ganda Covid-19 dan flu ini datang ketika lebih dari 600 ribu orang di Inggris diminta untuk mendapatkan vaksin booster Covid-19 pada minggu ini, karena tingkat infeksi Covid-19 negara itu sedang naik mendekati rekor tertinggi.

ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 - Seorang wanita dites Covid-19 di Nanjing, di Provinsi Jiangsu Timur pada 29 Juli 2021.
ILUSTRASI Situasi pandemi Covid-19 - Seorang wanita dites Covid-19 di Nanjing, di Provinsi Jiangsu Timur pada 29 Juli 2021. (STR/AFP)

Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris, sekitar satu dari 16 orang yang menjalani karantina di rumah pribadi, atau 3,5 juta orang, kemungkinan telah terjangkit Covid-19 dalam waktu sepekan hingga 19 Maret 2022.

Jumlah itu naik dari 2,7 juta orang dalam tujuh hari sebelumnya, dan merupakan minggu ketiga berturut-turut di mana infeksi diperkirakan terus meningkat.

Baca juga: Selesai Trial, Moderna Klaim Vaksin Covid-19nya Berhasil Lindungi Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah

Baca juga: Pfizer Sebut Orang Perlu Vaksin Covid-19 Dosis Keempat, Memang Benar Dibutuhkan atau Bisnis Belaka?

Para peneliti mengatakan, peningkatan tajam infeksi Covid-19 di sebagian besar negara Inggris disebabkan oleh varian Omicron BA.2, subvarian Omicron yang lebih menular.

Angka-angka tersebut adalah bukti bahwa Covid-19 menjadi penyakit yang lebih umum secara cepat di Inggris, dan terjadi karena jumlah orang di rumah sakit dengan virus terus meningkat.

ONS menemukan bahwa persentase orang yang dites positif Covid-19 di Inggris telah meningkat di semua kelompok umur dan wilayah.

Tingkat infeksi di antara usia di atas 70-an tetap pada level tertinggi sejak Covid-19 dimulai di Inggris pada Mei 2020, dengan sekitar satu dari 20 atau 5 persen kemungkinan terinfeksi virus, naik dari minggu ke minggu dari satu dari 30 atau 3,5 persen.

Namun, infeksi Covid-19 tetap paling umum di kalangan anak-anak.

Sekitar satu dari 12 atau 8,3 persen dari mereka yang berusia antara dua hingga enam tahun diperkirakan terinfeksi virus corona pada minggu lalu, naik dari satu dari yang sebelumnya hanya 6,3 persen.

(TribunTernate.com/Ron)(The Guardian)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved