Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Terkini Internasional

Korea Utara Menentang Perang, tetapi Bakal Hantam Korea Selatan dengan Senjata Nuklir Jika Diserang

Jika Korea Selatan memilih konfrontasi militer atau melakukan serangan terlebih dahulu, maka kekuatan nuklir Korea Utara akan membalas.

AFP/POOL/JORGE SILVA
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. 

TRIBUNTERNATE.COM - Korea Utara memang menentang perang, tetapi jika Korea Selatan memilih konfrontasi militer atau melakukan serangan terlebih dahulu, maka kekuatan nuklir Korea Utara akan membalas.

Hal ini disampaikan oleh saudari pemimpin Korea Selatan Kim Jong Un, Kim Yo Jong pada Selasa (5/4/2022).

Kim Yo Jong sendiri diketahui merupakan seorang pejabat senior di pemerintah dan partai yang berkuasa di Korea Utara.

Ia juga mengatakan, "kesalahan yang sangat besar" bagi Menteri Pertahanan Korea Selatan yang belum lama ini membahas tentang serangan terhadap Korea Utara, kantor berita negara KCNA melaporkan, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

Diketahui,Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook mengatakan bahwa militer negaranya memiliki berbagai rudal dengan jarak tembak, akurasi, dan kekuatan yang sudah ditingkatkan secara signifikan, Jumat (1/4/2022) lalu.

Suh Wook menambahkan, senjata itu memiliki "kemampuan untuk secara akurat dan cepat mengenai target apa pun di Korea Utara."

Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019.
Kim Yo Jong, adik perempuan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri sebuah acara di Ho Chi Minh Mausoleum, Hanoi, 2 Maret 2019. (AFP/POOL/JORGE SILVA)

Baca juga: Pemerintah Siapkan Bantuan Subsidi untuk Pekerja dengan Gaji Kurang dari Rp3.000.000,00

Baca juga: Komnas HAM: Tak Cuma Keturunan PKI, Keturunan PRRI, DI/TII, dan Permesta juga Boleh Daftar TNI

Baca juga: Hukuman Koruptor Makin Ringan, Angelina Sondakh: Saya Harap Pak Artidjo Masih Ada Menghakimi Mereka

Korea Utara telah melakukan uji coba berbagai rudal yang semakin intens pada tahun ini.

Para pejabat di Seoul dan Washington khawatir Korea Utara mungkin bersiap untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 di tengah negosiasi yang macet.

Kim dan pejabat Korea Utara lainnya mengeluarkan pernyataan sebelumnya pada Minggu (3/4/2022) lalu yang mengutuk pernyataan dari Menteri Pertahanan Korea Selatan itu.

Mereka memperingatkan bahwa Pyongyang akan menghancurkan target utama di Seoul jika Korea Selatan mengambil "tindakan militer berbahaya" seperti serangan pendahuluan.

Dalam pernyataan keduanya, pada Selasa, Kim mengatakan Pyongyang sejatinya menentang perang, yang akan membuat semenanjung itu hancur, dan tidak memandang Korea Selatan sebagai musuh utamanya.

Baca juga: Belum Usai Perang Rusia vs Ukraina, Konflik Korea Utara-Korea Selatan Mulai Memanas

Baca juga: Laporan PBB: Korea Utara Masih Terus Mengembangkan Nuklir dan Rudal Balistik

Baca juga: Antisipasi Serangan Korea Utara, Korea Selatan Kembangkan Sistem Pertahanan Mirip Iron Dome Israel

Baca juga: Adik Kim Jong Un Marah Ketika Klaim Korea Utara Nol Kasus Covid-19 Dipertanyakan Korea Selatan

"Dengan kata lain, itu berarti bahwa kecuali tentara Korea Selatan mengambil tindakan militer terhadap negara kami, mereka tidak akan dianggap sebagai target serangan kami," katanya.

"Tetapi jika Korea Selatan, untuk alasan apa pun - baik itu dibutakan oleh salah penilaian maupun tidak - memilih tindakan militer seperti 'serangan pendahuluan' yang digembar-gemborkan oleh (Suh Wook), maka situasinya akan berubah," tambah Kim.

"Kalau begitu, Korea Selatan sendiri yang akan menjadi target," tegasnya.

Jika militer Korea Selatan melanggar bahkan satu inci pun dari wilayah Korea Utara, Negeri Ginseng itu akan menghadapi "bencana yang sangat mengerikan" dan kekuatan tempur nuklir Korea Utara pasti akan melaksanakan tugasnya, katanya.

"Ini bukan hanya ancaman. Ini adalah penjelasan rinci tentang reaksi kami terhadap kemungkinan aksi militer sembrono oleh Korea Selatan," kata Kim, seraya mencatat bahwa Korea Selatan dapat menghindari nasib ini dengan menjatuhkan "angan-angan fantastis" untuk meluncurkan serangan pendahuluan ke negara bersenjata nuklir.

Sumber: Channel News Asia

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved