Pertamina
WALHI Menilai Tumpahan Minyak di Perairan Jambula Adalah Kelalaian PT Pertamina
Walhi menilai kejadian Oil Spill atau tumpahan minyak di perairan Jambula, merupakan kelalaian PT Pertamina.
Penulis: Sansul Sardi | Editor: Mufrid Tawary
TRIBUNTERNATE.COM- Pihak Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Provinsi Maluku Utara, mengecam pihak TBBM, PT Pertamina Persero, Ternate.
Walhi menilai kejadian Oil Spill atau tumpahan minyak di perairan Jambula, merupakan kelalaian PT Pertamina.
"Seharusnya Pertamina lakukan perawatan terhadap fasilitas. Apalagi berada di laut, saya kira Pertamina punya K3," kata Faisal Ratuela Direktur WALHI Maluku Utara saat ditemui TribunTernate.com di kantor WALHI di Kelurahan Falajawa II, Selasa (12/4/2022).
Faisal mengatakan, ada terumbu karang dan habitat di Selatan Pertamina, penting untuk dilindungi.
"Di daerah Kastela itu salah satu ekosistem di Ternate yang fungsinya masih bagus. Ada Padang lamun, terumbu karang, juga Penyu. Habitat ini perlu dijaga, ketika limbah itu bocor pasti berdampak pada ekosistem dan habitat disitu," tegas Faisal.
Baca juga: Jalan Masuk ke TBBM Pertamina Jambula Ternate Dipalang Lagi
Baca juga: Polres Ternate Terjunkan SSK Kawal Aksi Warga Jambula di TBBM Pertamina
Faisal meminta Pertamina lebih serius, tak sekedar ganti rugi, tapi juga dampak ekologi penting untuk diperhatikan.
Walhi mengecam, akan tempuh jalur hukum, jika hasil uji laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lambat.
"Kalau pemeriksaan DLH menunjukkan kerusakan lingkungan, kami (WALHI) secara institusi mendesak DLH untuk segera lakukan proses sesuai aturan, bahkan sampai tingkat pidana maupun perdata," tegasnya.
"Namun jika DLH lambat, maka WALHI akan lakukan leading lebih dalam" ujar Faisal Direktur WALHI.

Sementara itu, PT Pertamina Persero mengaku sudah mengantongi, jumlah warga terdampak tumpahan BBM di TBBM Jambula, Ternate.
Kepada Tribunternate.com Manager Communication Reletions Eksternal dan CSR Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan,
Data yang dikantongi sebanyak 76 orang warga terdampak, dari empat kelurahan.
Yakni Kelurahan Jambula, Kelurahan Sasa, Kelurahan Fitu, dan Kelurahan Gambesi.
Namun ke 76 orang itu, tidak satupun berasal dari Kelurahan Jambula.
"Saya paham, tumpahan itu pasti menyebar karena tumpahnya di perairan, "katanya, Sabtu (9/4/2022) lalu.
Karena itu, pihaknya meminta koordinator aksi untuk serahkan data, warga Jambula yang terdampak.
"76 orang itu dari Kelurahan Fitu dan Kelurahan Sasa."
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Lurah Jambula, "tandas mengakhiri. (*)