Virus Corona
Subvarian Omicron BA.2.12.1, BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Australia, Mampu Hindari Kekebalan Tubuh
Peneliti mengatakan, tingkat keparahan dan transmisi subvarian Omicron ini masih belum bisa ditentukan, namun bisa menghindari respons antibodi.
Melansir WebMD, dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengambil sampel darah dari 39 orang yang terinfeksi Omicron, dengan 24 orang tidak divaksinasi dan 15 orang divaksinasi dengan vaksin Pfizer atau Johnson & Johnson.
Baca juga: Ada Dugaan Hepatitis Akut Mengarah ke Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Epidemiologi
Baca juga: Aturan Covid-19 Dicabut, Pekerja Muda Korea Selatan Takut Tradisi Hoesik Kembali Hidup, Apa Itu?
"Kelompok yang divaksinasi menunjukkan kapasitas netralisasi 5 kali lipat lebih tinggi, dan harus dilindungi dengan lebih baik," kata studi tersebut, menurut Reuters seperti dikutip dari WebMD.
Ada penurunan delapan kali lipat dalam perlindungan antibodi pada sampel darah yang tidak divaksinasi saat terpapar subvarian BA.4 dan BA.5, dibandingkan dengan penurunan tiga kali lipat pada sampel darah orang yang divaksinasi.
"Berdasarkan pelarian netralisasi, BA.4 dan BA.5 berpotensi menghasilkan gelombang infeksi baru," kata studi tersebut.
Temuan ini penting, karena otoritas kesehatan mengatakan, kasus-kasus yang disebabkan oleh subvarian Omicron meningkat di Afrika Selatan ke tingkat yang disebut-sebut sebagai gelombang kelima Covid-19.
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla mengatakan bahwa belakangan tingkat rawat inap di negara itu naik, namun penerimaan ICU belum meningkat signifikan.
(TribunTernate.com/Ron)(The Guardian dan WebMD)