Konflik Rusia vs Ukraina
Mantan PM Rusia Ungkap Vladimir Putin Mulai Kehilangan Kepercayaan Diri dalam Perang Ukraina
Mikhail Kasyanov mengatakan Presiden Rusia mungkin telah diberi informasi sesat oleh para jenderalnya tentang keadaan perang.
Semuanya terjadi beberapa minggu setelah Rusia mundur dari Kyiv dan memfokuskan kembali energinya di bagian timur negara itu.
Dengan Rusia yang mengalami beberapa kekalahan di medan perang, Kasyanov memperingatkan bahwa Putin kemungkinan akan mendorong konflik ke fase baru.
"Sekarang kita masuk ke tahap lain - persaingan, potensi ekonomi, potensi militer," katanya, mencatat bahwa keputusan negara-negara Barat untuk mengirim senjata berat ke Ukraina akan memberi Kyiv "keuntungan yang menentukan" ke depan.
Kasyanov Mengenal Putin yang 'Berbeda'

Setelah bekerja sama dengan Putin, Kasyanov mengatakan pemimpin Rusia itu telah mengalami perubahan drastis.
"Saya bekerja dengannya 20 tahun yang lalu. Itu benar-benar orang yang berbeda. Itu adalah situasi yang sama sekali berbeda saat itu," katanya.
"Kami memiliki parlemen, parlemen independen - kami memiliki media independen, kami memiliki peradilan. Hari ini adalah dunia yang sama sekali berbeda," imbuhnya.
"Putin menghancurkan semua fitur negara demokratis dan sekarang kami (Rusia) hanya memiliki rezim yang benar-benar otoriter dan secara bertahap pindah ke totaliter."
Putin Dituding Merusak Ekonomi Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.
Hal tersebut dikatakan oleh seorang oligarki Rusia, dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine.
Disebutkan pula, rekaman itu dibuat pada pertengahan Maret 2022.
"Dia (Putin) benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, benar-benar hancur."
"Masalahnya ada di kepalanya... Satu orang gila bisa menjungkirbalikkan dunia," ujar sang oligarki tersebut.
Bahkan, dirinya juga mengatakan Vladimir Putin saat ini sangat menderita lantaran penyakit kanker darah yang dideritanya.