Jika Anak-anak Terkena Hepatitis Akut, Ini Dampak Jangka Panjang yang Harus Diwaspadai
Hepatitis akut misterius umumnya menyerang anak-anak. Kini, kasus hepatitis akut tersebut mengalami kenaikan di berbagai belahan dunia.
TRIBUNTERNATE.COM - Kemunculan penyakit hepatitis akut jenis baru di tengah masih belum redanya pandemi Covid-19 menjadi perhatian publik.
Kemunculan penyakit ini pun telah dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 5 April 2022 lalu.
Penyakit hepatitis akut ini disebut misterius karena tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) dan masih dalam investigasi atau pemeriksaan laboratorium.
Selain itu, hepatitis akut misterius umumnya menyerang anak-anak. Kini, kasus hepatitis akut tersebut mengalami kenaikan di berbagai belahan dunia.
Para ahli pun kini sedang melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab kemunculan penyakit yang telah melanda banyak negara di dunia ini.
Lalu bagaimana dampak jangka panjangnya pada anak?
Dikutip dari laman NBC News, Senin (16/5/2022), bentuk hepatitis yang tidak biasa ini bisa berakibat fatal, meskipun sejauh ini tampaknya jarang terjadi kematian.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) saat ini belum menentukan apakah 5 kematian yang kini sedang diselidiki di negara itu memang disebabkan oleh hepatitis.
Namun dari 109 kasus yang diselidiki, lembaga kesehatan itu mengatakan 14 persen diantaranya harus menjalani transplantasi hati.
Para pasien tersebut perlu menjalani pengobatan selama sisa hidup mereka untuk memastikan tubuh mereka tidak menolak organ baru.
Sebagian besar anak-anak ini perlu dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Profil Singkat 3 Tokoh yang Disebut Jadi Calon Pj Gubernur DKI Jakarta dan Gantikan Anies Baswedan
Baca juga: Terawan Agus Putranto Bergabung dengan PDSI, Terapi Cuci Otak akan Difasilitasi
Baca juga: Viral Wanita Bercadar Putih Gedor Pintu Rumah Warga di Lampung, Terlilit Utang 11 Pinjol Rp39 Juta
Ahli Penyakit Menular Pediatrik di University of Alabama di Birmingham, AS, Dr Markus Buchfellner menyampaikan bahwa perawatan di rumah sakit ini dianggap penting untuk memastikan dokter dapat memantau perkembangan mereka dan melakukan lebih banyak pengujian.
Kendati demikian, sebagian besar penyakitnya tergolong ringan.
Perlu diketahui, hati merupakan organ kuat yang sering kali dapat menyembuhkan dirinya sendiri dari waktu ke waktu, dengan hidrasi dan nutrisi yang tepat.
"Dengan demikian, banyak dari pasien muda ini telah pulih sepenuhnya dan terus membaik. 9 pasien kami baik-baik saja, bahkan mereka yang membutuhkan transplantasi pun dalam kondisi baik," kata Dr Buchfellner.
Lalu apakah penyakit hepatitis akut ini dapat dicegah menggunakan vaksin?
Beberapa bentuk hepatitis dapat dicegah dengan pemberian vaksin secara rutin, seperti yang menargetkan virus hepatitis A dan B.
Namun, dugaan terhadap virus tersebut telah disingkirkan dalam kasus ini, seperti halnya virus tipikal lainnya yang dapat menyebabkan hepatitis yakni C, D dan E.
Baca juga: Penelitian di India: Ada Kasus Hepatitis Akut pada Anak yang Pernah Terinfeksi Covid-19
Baca juga: 4 Upaya Pencegahan Kemenkes RI untuk Tekan Penularan Hepatitis Akut di Indonesia
Baca juga: Penjelasan Dokter tentang Perbedaan Hepatitis Akut dengan Hepatitis A, B, C, D, dan E
Saat ini, tidak ada vaksin adenovirus yang tersedia untuk umum.
Namun, AS telah menyetujui vaksin adenovirus untuk personel militer yang memberikan perlindungan terhadap dua subtipe, yakni tipe 4 dan tipe 7.
Adenovirus tipe 41 yang dicurigai berada di balik munculnya hepatitis kasus pada kelompok anak umumnya menyebar melalui kotoran.
Sehingga, hal yang harus dilakukan adalah selalu mencuci tangan yang benar, terutama setelah penggantian popok dan aktivitas di kamar mandi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Dampak Jangka Panjang Anak-anak yang Terkena Hepatitis Akut