UAS Ditolak Singapura
Tolak Klaim Pendukung Ustaz Abdul Somad, Cendekiawan Singapura Nilai Negaranya Tidak Islamofobia
Menurut Norshahril, umat muslim di Singapura dihormati dan sangat bebas untuk beribadah, sehingga Singapura bukanlah negara yang Islamophobia.
TRIBUNTERNATE.COM - Seorang cendekiawan Singapura, Dr Norshahril Saat, menilai langkah Singapura menolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke negaranya bukanlah aksi Islamofobia seperti yang ditudingkan oleh pendukung UAS.
Diketahui, Dr Norshahril Saat adalah seorang Senior Fellow di ISEAS-Yusof Ishak Institute.
ISEAS-Yusof Ishak Institute adalah sebuah lembaga penelitian dan badan hukum di bawah lingkup Kementerian Pendidikan di Singapura.
Norshahril dengan tegas mengatakan bahwa negaranya tidak menolak UAS karena berdasarkan agamanya.
Menurut Norshahril, umat muslim di Singapura dihormati dan sangat bebas untuk beribadah, sehingga Singapura bukanlah negara yang Islamofobia atau menunjukkan kebencian, diskriminasi atau prasangka terhadap umat Islam.
"Intinya adalah bahwa Somad tidak dipilih oleh otoritas Singapura berdasarkan agamanya."
"Komunitas Muslim berkembang pesat di Singapura dan bebas menjalankan agamanya, dan Pemerintah Singapura menghormati institusi utama komunitas tersebut, termasuk masjid dan sistem pengadilan Syariah," kata Norshahril dalam sebuah tulisannya yang dimuat oleh Channel News Asia, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Singapura Seriusi Ancaman Pengikut Ustaz Abdul Somad soal Rencana Serangan Mirip Tragedi 9/11 di AS
Baca juga: Singapura Bocorkan Ustaz Abdul Somad Sudah Lama Dipantau karena Pengaruhi Radikalisme di Negaranya
Baca juga: Terungkap Alasan Singapura Tolak Ustaz Abdul Somad: Dia Membuat Komentar yang Rendahkan Agama Lain

Akan tetapi, menurut Norshahril, yang dilakukan oleh Singapura murni karena melarang semua perilaku yang berpotensi memecahbelah kerukunan umat beragama di negaranya.
"Singapura secara konsisten melarang perilaku apa pun, terlepas dari keyakinan pelaku, yang dapat berpotensi membahayakan kerukunan beragama dan komunal negara tersebut," terangnya.
Norshahril kemudian menyebutkan salah satu contoh tokoh agama lain yang ditolak masuk ke Singapura karena berpotensi memecahbelah umat Muslim dan Kristen.
"Pada 2019, pengkhotbah Kristen Amerika Lou Engle tidak diizinkan datang ke Singapura karena ia membuat pernyataan ofensif terhadap Muslim di sebuah gereja," tuturnya.
Baca juga: 5 Negara Ini Pernah Tolak Ustaz Abdul Somad, Terbaru Singapura, Apa Alasannya?
Kemudian, Norshahril juga menceritakan bahwa belum lama ini, Singapura mencekal film India yang berjudul Kashmir Files karena akan berpotensi memecah belah umat Muslim dan Hindu.
"Baru-baru ini, Singapura melarang film Kashmir Files karena pandangannya yang “provokatif dan sepihak” terhadap Muslim dalam konflik yang sedang berlangsung di Kashmir."
"Menurut Singapura, film tersebut dapat menyebabkan kesalahan representasi agama dan memprovokasi permusuhan antara Muslim dan Hindu," terangnya.
Selain itu, Norshahril mengatakan, ditolaknya UAS masuk ke Singapura juga karena ia dinilai mempromosikan radikalisme.