Realisasi PAD Maluku Utara Baru Rp 4,44 Triliun, DJPb: Kemandirian Fiskal Daerah Masih Kurang
Realisasi Pendapatan APBD Maluku Utara hingga April 2022 bari Rp 4,44 triliun, di mana menunjukan kemandirian fiskal daerah masih rendah.
Penulis: Laode Havidl | Editor: Munawir Taoeda
Lebih jauh, bahwa realisasi belanja pada belanja K/L turun 6,79 persen atau sebesar Rp 82,89 miliar.
Disebabkan adanya penurunan belanja barang dan belanja modal, masing-masing sebesar 13,68 persen dan 32,59 persen (yoy).
Untuk TKDD mengalami kenaikan sebesar Rp 321,88 miliar atau 10,77 persen.
Penyebab terbesarnya karena, kenaikan realisasi DAU sebesar Rp 363,66 miliar.
Atau 17,61 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi Pendapatan APBD Maluku Utara, hingga April 2022 masih didominasi komponen dana transfer.
Dengan total realisasi pendapatan APBD sebesar Rp 4,44 triliun.
Besarnya proporsi dana transfer, dalam komponen pendapatan APBD.
Menunjukan bahwa kemandirian fiskal daerah, masih kurang.
Baca juga: Benteng Tolukko yang Ditinggal Portugis di Ternate Masih Berdiri Kokoh
Untuk itu, Pemda perlu menggali lebih dalam lagi potensi-potensi di Maluku Utara untuk meningkatkan PAD.
"Realisasi DBH per 30 April 2022 sebesar Rp 208,72 miliar, DAU sebesar Rp2,43 triliun."
"Untuk DAK fisik sebesar Rp 161,11 miliar, DAK non fisik sebesar Rp 321,53 miliar dan DID terealisasi sebesar Rp3,46 miliar, "tandasnya. (*)