Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lumuri Badan dengan Darah dan Pura-pura Mati, Bocah 11 Tahun Selamat dari Penembakan Massal di Texas

Dia mencelupkan tangannya ke dalam darah seorang teman yang sudah meninggal dan mengoleskannya di badannya, kemudian ia berbaring.

GoFundMe via The Straits Times.
Miah Cerrillo (11), korban selamat penembakan masal di Texas, AS. 

Miah berbaring di sana selama berjam-jam sampai bantuan akhirnya datang.

Sementara itu, ibu Miah, Abigale Veloz, telah membuat halaman GoFundMe untuk membantu membayar bantuan medis dan psikologis yang dibutuhkan putrinya setelah pembantaian tersebut.

"Kelasnya salah satu ruangan utama yang jadi sasaran," kata Veloz di laman GoFundMe.

"Dia akan membutuhkan banyak bantuan dengan semua trauma yang dia alami."

"Putri saya adalah (seorang) orang yang luar biasa dan merupakan saudara perempuan yang sangat baik untuk saudara-saudaranya," tulisnya.

Baca juga: Fakta Penembakan di Supermarket di AS: 10 Orang Tewas, Diduga Motifnya Rasisme, Pelaku Masih Remaja

Baca juga: Misteri Penembakan di Bintaro Mulai Terungkap, Ipda OS Masih Belum Ditetapkan sebagai Tersangka

Ibu Salvador Ramos Syok Anaknya jadi Pelaku Penembakan

Ibu dari Salvador Ramos mengaku syok karena sang anak menjadi pelaku penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.

Wanita yang bernama Adriana Reyes itu mengaku, dirinya terakhir berbicara dengan putranya pada Senin lalu, saat dia memberinya kartu dan boneka binatang Snoopy.

Dia juga mengatakan dia terkejut mengetahui putranya terlibat dalam penembakan mengerikan di Uvalde, Texas, yang merenggut nyawa 21 orang, termasuk 19 anak-anak.

Salvador Ramos, pelaku penembakan massal di Texas.
Salvador Ramos, pelaku penembakan massal di Texas. (nypost.com/Instagram @salv8dor)

"Putra saya bukan orang yang kejam. Saya terkejut dengan apa yang dia lakukan," kata Reyes kepada Daily Mail.

Reyes pun berduka dan menyebutkan bahwa ia berdoa untuk seluruh korban penembakan dan keluarga mereka.

"Saya berdoa untuk keluarga-keluarga (korban). Saya berdoa untuk semua anak yang tidak bersalah itu, ya. Mereka (anak-anak) tidak memiliki bagian dalam hal ini," lanjutnya.

Reyes ini berada di rumah sakit, tempat ibunya yang berusia 66 tahun, Celia Gonzalez, sedang dalam pemulihan setelah ditembak di wajahnya oleh Ramos.

Menurut keterangan Polisi, setelah menembak neneknya, Ramos kemudian melanjutkan amukannya dengan menembaki anak-anak di sekolah dasar.

Reyes mengatakan dia tidak yakin mengapa Ramos menyerang neneknya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved