Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mengunjungi Benteng Kalamata Sisa Peninggalan Portugis di Ternate

Dari sekian peninggalan Portugis di Kota Ternate, Maluku Utara adalah Benteng Kalamata.

Penulis: Laode Havidl | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/Yunita Kaunar
Benteng Kalamata di Jalan Kalamata, Kelurahan Bastiong, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (31/05/2022). 

TRIBUNTERNATE.COM -  Dari sekian peninggalan Portugis di Kota Ternate, Maluku Utara adalah Benteng Kalamata.

Di Kota Ternate, Benteng Kalamata berada di Jalan Kalamata, Kelurahan Bastiong.

Konstruksi Benteng Kalamata  khas dari arsitektur Portugis.

Temboknya tidak begitu tebal seperti halnya benteng-benteng buatan Belanda.

Ketebalan tembok Benteng Kalamata hanya sekitar  60 cm, dengan tinggi 3 meter.

Benteng Kalamata merupakan bangunan bersegi empat yang tidak lurus (poligon) memiliki empat bastion yang runcing diunjungnya.

Baca juga: Banyak CPNS Mengundurkan Diri, Menpan RB: Harusnya CPNS Sudah Tahu Gajinya Saat Mendaftar

Setiap bastion dilengkapi sejumlah lubang bidik.

Di Dalam benteng terdapat bekas pondasi  bangunan.

Ada pula bekas jalan, tangga serta  sumur.

Benteng ini dipugar Pemerintah RI tanggal 1 Juni 1994, dan diresmikan purna pugarnya tanggal 25 November 1997 oleh Menteri pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr Ing. Wardinan Djojonegoro.

Sejarah singkat Benteng Kalamata.

Benteng Santa Lucia atau lebih dikenal Benteng Kalamata dibangun dalam rangka perluasan atas kekuasaan bangsa Portugis di Pulau Ternate.

Mereka datang untuk monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku Utara.

Baca juga: Istimewanya Ceramah UAS di Maluku Utara, Dari Jaminan Keamanan, Penyeberangan Hingga Asuransi

Benteng ini dibangun oleh Pigafetta (Portugis) pada tahun 1540 untuk menghadapi serangan dari Spanyol dan direnovasi oleh Pieter Both (Belanda) tahun 1609. Pada tahun 1625.

Benteng ini pernah dikosongkan oleh Geen Huigen Schapenham kemudian tahun 1672 oleh Gils van Zeist.

Setelah Benteng  dikosongkan lalu  diduduki oleh bangsa Spanyol hingga tahun 1663.

Setelah itu diduduki oleh Belanda, Benteng ini diperbaiki oleh Mayor von Lutnow pada tahun 1799.

Nama Kalamata diambil dari nama Pangeran Ternate yang meninggal di Makassar pada bulan Maret 1676. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved